Ilustrasi: Dok. Pribadi
Si Kancil langsung menghampiri Bapaknya yang baru selesai berdinas. Tanpa tunggu aba-aba si Kancil langsung merangkul Bapaknya dan merengek minta disunat seperti Cun-Cun. Bapaknya kaget, tapi senang. Karena kata pepatah, kalau anak minta disunat, jangan ditolak. Pertanda anak mulai dewasa.
Dua hari kemudian si Kancil pun disunat. Adalah mantri sunat Pancasila yang dipilih Bapaknya. Tidak ada drama apapun saat sunatan berlangsung. Namun sepulangnya dari mantri sunat, si Kancil ingin dibelikan mobil-mobilan sedan warna hitam mirip film knight (dulu disebutnya si kit). Bapaknya pun menuruti.
Setibanya di rumah, si Kancil yang masih menggunakan sarung dan alat pengaman burung itu disambut dengan seekor bakakak ayam pemberian uwak nya. Tradisi di daerah itu, kalau ada yang disunat mesti diberi asupan gizi dari bakakak ayam. Si Kancil pun lahap menyantap bakakak ayam tersebut.
Beberapa jam kemudian uwaknya si Kancil mengabari bahwa mang odo mencari si Kancil karena Cun-Cun merasa khawatir si Kancil tak kunjung datang sejak dua hari lalu. Tak pikir panjang, si Kancil pun segera menemui Cun-Cun yang rumahnya hanya terhalang satu rumah milik tetangga.
Saat si Kancil bertemu Cun-Cun, Cun-Cun pun kaget bukan main melihat si Kancil bersarung sepeti habis disunat. Si Kancil pun senyum dan sumringah lantaran saat ini nasib mereka sama. Sama-sama disunat.
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0