HUT ke-498, Ambisi Kesehatan Jakarta Berstandar Internasional Disorot Demokrat

KOSADATA  — Di usia ke-498, Jakarta terus berbenah lewat berbagai program ambisius. Salah satunya program Sehat Bersama Kelas Dunia yang diusung Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebagai bagian dari upaya menjadikan layanan kesehatan ibu kota berstandar internasional. 

Namun, di balik gagasan itu, persoalan klasik seperti gizi buruk dan ketimpangan layanan kesehatan masih membayangi.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta, Ali Muhammad Johan, menilai Pemprov DKI tidak boleh terbuai dengan ambisi berstandar internasional tanpa menyelesaikan persoalan dasar yang langsung menyentuh kehidupan warga.

“Jakarta boleh punya mimpi besar, tetapi jangan lupa masalah di akar rumput. Jangan sampai kita membangun rumah sakit megah, tapi anak-anak di kampung kota masih mengalami gizi buruk,” kata Ali Johan saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Minggu, 22 Juni 2025.

Untuk mewujudkan Sehat Bersama Kelas Dunia, Pemprov DKI Jakarta berencana mengembangkan RSUD Cakung menjadi rumah sakit berstandar internasional pada 2026, serta menggulirkan program Kantin Sehat Jakarta Cerdas Berkelanjutan di sekolah-sekolah. 

Program ini digadang-gadang bisa menjadi pusat penyedia makanan bergizi di lingkungan pendidikan.

Namun di sejumlah wilayah padat penduduk, kata Ali, masih ditemukan kasus anak dengan kondisi gizi buruk. Antrean panjang pasien di rumah sakit, keterbatasan ruang rawat inap, hingga ketimpangan fasilitas layanan kesehatan di kawasan pinggiran ibu kota menjadi catatan yang belum tuntas diselesaikan.

"Program Kantin Sehat di sekolah memang layak diapresiasi sebagai langkah preventif jangka panjang. Namun tanpa intervensi langsung di kantong-kantong kemiskinan, upaya ini akan sulit menekan angka gizi buruk secara signifikan," katanya.

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta itu menegaskan, pembangunan layanan kesehatan yang berkeadilan