Bupati )ati kunjungi UGM untuk kembangkan pariwisata. Foto: dok. UGM
“Sinergi ini adalah wujud tanggung jawab universitas kepada bangsa. Kami ingin mahasiswa hadir, belajar dari masyarakat Pati, sekaligus menghadirkan solusi berbasis ilmu pengetahuan,” kata Arie.
UGM, lanjut Arie, kini tengah mengembangkan model KKN berbasis pengukuran dampak dan keberlanjutan. Salah satunya dengan melibatkan mahasiswa Fakultas Psikologi untuk melakukan asesmen sebelum dan sesudah program, guna memastikan perubahan sosial yang terukur.
Di bidang pariwisata, Bupati menyoroti potensi wisata religi dan alam di Pati yang belum tergarap optimal. Mulai dari keberadaan Jeruk Pamelo, kopi Jollong, hingga kawasan bendungan yang berseberangan dengan makam Sunan Muria. Ia berharap UGM dapat membantu memetakan strategi pengembangan pariwisata berbasis riset dan kebudayaan.
Sementara, dosen Fakultas Farmasi UGM asal Pati, Prof. Dr. Abdul Rohman menekankan pentingnya pendampingan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM kuliner di daerah tersebut. Produk khas seperti nasi gandul, kepala manyung, dan bandeng presto dinilai memiliki potensi pasar luas jika didukung dengan legalitas halal.
“Banyak UMKM yang belum tahu proses sertifikasi halal. Ini peluang yang bisa diisi oleh perguruan tinggi,” katanya.
Audiensi ditutup dengan kesepahaman untuk memperluas ruang kolaborasi di berbagai sektor strategis. UGM dan Pemerintah Kabupaten Pati sepakat menjadikan kerja sama ini sebagai model pengabdian berbasis ilmu pengetahuan yang berkelanjutan.
“Sudah saatnya ilmu pengetahuan kembali ke akar, membangun daerah asal dengan pendekatan ilmiah dan partisipatif,” kata Prof. Abdul Rohman.***
Rekrutmen PPSU di Jakarta Dibuka Hari Ini, Cek Syarat dan Tahapannya
MEGAPOLITAN Jun 23, 2025Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0