Pati Tawarkan Kerja Sama ke UGM di Bidang Pariwisata hingga Perikanan

Ida Farida
Jun 17, 2025

Bupati )ati kunjungi UGM untuk kembangkan pariwisata. Foto: dok. UGM

KOSADATAUniversitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan Bupati Pati, Sudewo di Gedung Pusat UGM. Pertemuan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah, khususnya dalam bidang pendidikan, pengabdian kepada masyarakat, hingga pengembangan potensi daerah.

 

Dalam audiensi tersebut, Bupati Sudewo menyampaikan sejumlah inisiatif prioritas, salah satunya program pra-university bagi lulusan SMA di Kabupaten Pati. Program ini berupa sosialisasi perguruan tinggi, pemetaan minat-bakat, hingga pembekalan akademik, tanpa menggunakan dana APBD. 

 

Seluruh kegiatan didanai melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari Bank Jateng, industri lokal, serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat.

 

“Kalau UGM punya program serupa, kami titip anak-anak Pati untuk ikut serta,” ujar Sudewo dilansir laman resmi UGM, Selasa, 17 Juni 2025.

 

Selain itu, penerjunan mahasiswa UGM dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi topik utama dalam pertemuan tersebut. Rencananya, lebih dari 150 mahasiswa akan diterjunkan ke berbagai wilayah di Kabupaten Pati pada 23 Juni mendatang. Kegiatan ini akan berkolaborasi dengan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan beberapa perguruan tinggi lokal.

 

Bupati berharap ke depan, KKN tidak hanya berfokus di sektor pendidikan, tetapi juga merambah bidang pariwisata, perikanan, dan peternakan. Menurutnya, potensi lokal perlu digarap secara serius dengan dukungan riset dan inovasi.

 

“Kami ingin UGM hadir sebagai mitra strategis, bukan hanya akademik, tetapi juga dalam transformasi sektor unggulan daerah,” tegasnya.

 

Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, menyambut baik ajakan tersebut. Ia menegaskan bahwa UGM siap memperluas peran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial di masyarakat.

 

“Sinergi ini adalah wujud tanggung jawab universitas kepada bangsa. Kami ingin mahasiswa hadir, belajar dari masyarakat Pati, sekaligus menghadirkan solusi berbasis ilmu pengetahuan,” kata Arie.

 

UGM, lanjut Arie, kini tengah mengembangkan model KKN berbasis pengukuran dampak dan keberlanjutan. Salah satunya dengan melibatkan mahasiswa Fakultas Psikologi untuk melakukan asesmen sebelum dan sesudah program, guna memastikan perubahan sosial yang terukur.

 

Di bidang pariwisata, Bupati menyoroti potensi wisata religi dan alam di Pati yang belum tergarap optimal. Mulai dari keberadaan Jeruk Pamelo, kopi Jollong, hingga kawasan bendungan yang berseberangan dengan makam Sunan Muria. Ia berharap UGM dapat membantu memetakan strategi pengembangan pariwisata berbasis riset dan kebudayaan.

 

Sementara, dosen Fakultas Farmasi UGM asal Pati, Prof. Dr. Abdul Rohman menekankan pentingnya pendampingan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM kuliner di daerah tersebut. Produk khas seperti nasi gandul, kepala manyung, dan bandeng presto dinilai memiliki potensi pasar luas jika didukung dengan legalitas halal.

 

“Banyak UMKM yang belum tahu proses sertifikasi halal. Ini peluang yang bisa diisi oleh perguruan tinggi,” katanya.

 

Audiensi ditutup dengan kesepahaman untuk memperluas ruang kolaborasi di berbagai sektor strategis. UGM dan Pemerintah Kabupaten Pati sepakat menjadikan kerja sama ini sebagai model pengabdian berbasis ilmu pengetahuan yang berkelanjutan.

 

“Sudah saatnya ilmu pengetahuan kembali ke akar, membangun daerah asal dengan pendekatan ilmiah dan partisipatif,” kata Prof. Abdul Rohman.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0