Pahala Berlipat! Ini Deretan Puasa Sunnah di Bulan Muharram

Ida Farida

Jun 27, 2025

Kurma menjadi salah satu menu andalan buka puasa. Foto: Pixabay

KOSADATA – Umat Islam segera menyambut datangnya Tahun Baru Hijriyah yang diawali dengan bulan Muharram. Bulan ini tak hanya menandai dimulainya penanggalan Islam, tetapi juga menyimpan nilai spiritual yang tinggi, termasuk anjuran untuk memperbanyak amalan saleh, bertaubat, hingga melaksanakan puasa sunnah.

Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.”

Hadis tersebut menjadi dasar utama umat Islam untuk memperbanyak ibadah puasa sunnah di bulan ini.

Salah satu amalan yang paling dikenal adalah puasa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram. Dalam riwayat Al Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bahkan mengajak anak-anak untuk ikut berpuasa dengan memberi mereka mainan sebagai pengalih perhatian saat mereka lapar menanti waktu berbuka.

Selain Asyura, ada pula puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram. Diriwayatkan oleh Ibn Abbas, Rasulullah SAW pernah menyatakan niat untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram di tahun berikutnya agar berbeda dari kebiasaan puasa orang Yahudi. Namun, beliau wafat sebelum sempat melaksanakannya.

Bagi umat Islam yang ragu mengenai ketepatan awal bulan, ulama seperti Ibnu Sirrin menganjurkan untuk berpuasa selama tiga hari—tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Hal ini dilakukan untuk memastikan tercapainya puasa pada hari Asyura dan Tasu’a secara lebih pasti.

Muharram, yang disebut sebagai “bulan Allah”, menjadi momentum penting bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, memperkuat iman, dan meraih pahala berlipat. Pemerintah dan berbagai lembaga keagamaan pun menyerukan agar masyarakat menyambut bulan ini dengan meningkatkan ketakwaan dan memperbanyak amal saleh.***