Butuh Pengembangan Teknologi Air dan Energi untuk Ketahanan Nasional

Ida Farida
Jan 07, 2025

Materi paparan di ITB Summit on Water and Energy Technology Development for National Security. Foto: ITB

KOSADATA– Institut Teknologi Bandung (ITB) baru-baru ini menggelar acara ITB Summit on Water and Energy Technology Development for National Security di Kampus ITB Jakarta. Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan pengembangan teknologi dalam sektor air dan energi demi menjaga ketahanan nasional.

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, turut hadir memberikan paparan bertajuk "Arah Pengembangan Riset dan Inovasi di UGM dalam Kerangka Water-Energy Nexus." Dalam pemaparannya, Prof. Ova menekankan pentingnya air sebagai sumber kehidupan. Menurutnya, tubuh manusia terdiri dari 80% air, sehingga kekurangan air berisiko tinggi menyebabkan dehidrasi, bahkan kematian.

Prof. Ova mengingatkan bahwa ketersediaan air tawar di bumi sangat terbatas, hanya 2,5% dari total air yang ada. Sebagian besar dari jumlah tersebut tersimpan di gletser dan tanah, sehingga sulit diakses. Oleh karena itu, manajemen air yang efisien sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya air.

"Manajemen air yang tepat sangat diperlukan agar sumber daya air dapat dimanfaatkan dengan efisien tanpa mengganggu keberlanjutannya," ujar Prof. Ova dilansir laman resmi ITB, Selasa (7/1/2025).

Water-Energy Nexus untuk Ketahanan Nasional

Prof. Ova juga menjelaskan tentang konsep Water-Energy Nexus, yaitu hubungan erat antara air, pangan, dan energi. Dalam pengelolaan air, air berfungsi penting dalam menyediakan irigasi untuk pertanian, mendukung produksi pangan, serta sebagai penyedia energi melalui hydropower dan biofuel. Selain itu, air juga memiliki peran besar dalam kualitas hidup dan kesehatan masyarakat melalui penyediaan air minum dan pengelolaan limbah.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang pesat dan perubahan iklim, pengelolaan


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0