Butuh Pengembangan Teknologi Air dan Energi untuk Ketahanan Nasional

Ida Farida
Jan 07, 2025

Materi paparan di ITB Summit on Water and Energy Technology Development for National Security. Foto: ITB

konsumsi air tawar global, baik dari air permukaan maupun air tanah. Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat menerapkan pendekatan terpadu dalam mengelola sumber daya air dan energi, terutama dalam menghadapi fenomena cuaca ekstrem seperti El Niño yang berisiko mengancam ketahanan air.

Inovasi dan Kebijakan untuk Mengelola Air Tanah

Prof. Ova juga menggarisbawahi tantangan Indonesia dalam kebijakan penggunaan air tanah di kota-kota besar yang cenderung berlebihan. Urbanisasi dan pertumbuhan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan air domestik, yang perlu diimbangi dengan kebijakan yang mendukung akses air bersih di wilayah marginal.

"Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan infrastruktur yang memadai serta kebijakan yang mendukung akses air bersih bagi masyarakat luas," tegasnya.

Potensi Hidropower dan Pengembangan Energi Terbarukan

Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi besar dalam pembangkit hydropower, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Dari total 162 unit pembangkit hydropower yang ada, sebagian besar terpusat di Pulau Jawa, sementara daerah lain yang juga memiliki potensi besar masih terbatas. Hal ini, menurut Prof. Ova, merupakan tantangan sekaligus peluang untuk mendukung ketahanan energi nasional dengan memaksimalkan potensi energi terbarukan.

Prof. Ova menjelaskan bahwa UGM memiliki pusat riset yang fokus pada pengelolaan sumber daya air dan energi, seperti manajemen DAS, rehabilitasi kawasan DAS, hingga dampak sosial-ekonomi dari kelangkaan air. Selain itu, UGM juga mengembangkan teknologi inovatif, seperti sistem pemantauan air atau Water Moon, yang memantau kualitas dan kuantitas air serta mengintegrasikan sistem perhitungan pajak pemakaian air.

"UGM juga mengembangkan rainwater harvesting dan sistem pertanian presisi yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan dan konservasi air," jelasnya.

Prof. Ova berharap agar ITB dan UGM dapat terus berkolaborasi


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0