Foto ilustrasi: x Boi Agent One
• Di Vietnam, perang berakhir bukan karena kemenangan, tetapi karena kelelahan moral. Negara adikuasa seperti Amerika Serikat bisa lelah juga.
• Di Irak, senjata pemusnah massal tak pernah ditemukan. Padahal Irak dihancurkan dengan alasan yang kelak terbukti tak berdasar.
• Di Afghanistan, dua dekade perang berakhir dengan penarikan diri AS, dan kembalinya Taliban. Padahal Amerika pernah mengerahkan segalanya untuk menguasai Afghanistan. Tapi akhirnya, Amerika pun pergi.
Selalu ada yang tak bisa dihancurkan oleh bom: yaitu sebuah pertanyaan,
“Mengapa kita tak pernah belajar?”
Fatemeh menulis diari: “Hari ini, duniaku dibom dari langit. Tapi dari puing itu, aku mulai menanam kembali. Bukan pohon nuklir, melainkan pohon toleransi. Tak ada peta untuk damai, tapi ada hati manusia yang ingin hidup tanpa takut. Dan itu cukup untuk memulai ulang.”
-000-
Ada tiga jalan menanti dunia setelah Amerika Serikat mengebom Iran:
1.Jalan api yang membakar.
2.Jalan bisu yang menunggu luka baru.
3.Jalan remang-remang diplomasi yang tak menjanjikan cahaya cepat,
tapi menyelamatkan banyak jiwa.
Di antara semua itu, hanya satu hal yang pasti: Manusia yang memegang palu perang, harus belajar menundukkan dirinya pada kelembutan.
Dan di Timur Tengah, tak akan ada kedamaian sejati tanpa dua negara yang berdaulat dan hidup berdampingan: Negara Israel dan Negara Palestina.
Berapa banyak lagi kematian yang harus ditunggu, sebelum dunia menyadari: Bahwa hidup damai, dalam kemerdekaan masing-masing, adalah kompromi yang paling menyejukkan?
Mungkinkah dunia tanpa senjata nuklir benar-benar bisa diwujudkan?***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0