Pengamat politik Hendri Satrio
Berdasarkan data terbaru, hingga 28 Maret 2025, serapan gabah BULOG telah mencapai 725.513 ton setara beras, meningkat 2.243,09 persen dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya 30.964 ton. Jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai 35.040 ton, lonjakan serapan gabah kali ini meningkat sebesar 1.970,53 persen. Rata-rata serapan gabah antara 2015 hingga 2024 adalah 152.082 ton.
Pencapaian ini sejalan dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatatkan lonjakan produksi beras nasional pada periode Januari-Maret 2025 sebesar 52,32% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mencapai 8,67 juta ton. Luas potensi panen padi diperkirakan mencapai 2,83 juta hektar.
Pada periode Januari-April 2025, produksi beras diperkirakan akan mencapai angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, dengan estimasi produksi padi mencapai 13,95 juta ton, meningkat 25,99% atau 2,88 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya.
Peningkatan serapan gabah BULOG juga tidak terlepas dari kebijakan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah yang telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, serta penghapusan faktor perantara (rafaksi) yang mewajibkan pembelian gabah dalam kondisi apapun.
“Komunikasi pemerintah dalam isu penyerapan gabah berjalan sangat baik. Ini bukan seperti kasus lainnya. Dengan koordinasi yang baik, serta tambahan anggaran sebesar Rp16,6 triliun untuk Perum BULOG, semua ini dapat terlaksana dengan baik,” ujar Hensa.
Hensa juga memberikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian yang berperan besar
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0