Contoh salah satu transportasi tidak berkeselamatan. Foto dok Istimewa
Hasilnya, penyebab kecelakaan sebanyak 38,1 persen kebakaran kapal, 29 persen kapal terbalik (capsize), 15,5 persen kapal kandas atau tabrakan (grounding), 5 persen kapal kemasukan air (flooding). Lokasi kejadian dominan berada di laut 138 kejadian, pelabuhan 29 kejadian, sungai 8 kejadian dan danau 3 kejadian.
Lokasi investigasi berada di Laut Jawa 40 lokasi. Berikutnya, 17 lokasi di Selat Sunda, 16 lokasi di Selat Makassar, 11 lokasi di Laut Flores, 10 lokasi di Selat Singapura, dan 10 lokasi di Laut Maluku.
Penggunaan jaket pelampung bagi kapal atau perahu terbuka masih diabaikan. Keselamatan di perairan untuk menjamin keselamatan berbagai kegiatan di perairan, seperti pelayaran, eksplorasi, dan pelestarian lingkungan hidup
Upaya untuk mencegah kejadian serupa sudah dilakukan, namun masih perlu ada upaya yang berkelanjutan dengan berkolaborasi berbagai pemangku kepentingan (stakeholder).
Sementara, kecelakaan transportasi udara lebih banyak menimpa penerbangan pesawat perintis dengan pesawat jenis propeler. Keselamatan (safety) dan pelayanan (service) adalah wewenang Kementerian Perhubungan yang harus diselesaikan dalam 5 tahun ke depan.
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0