Henry, pemilik Nasi Tim Ayauw, mengaku usahanya, merupakan warisan dari kakek dan neneknya, kung kung dan pho pho. Ia merupakan anak kedua dari empat bersaudara yang meneruskan usaha yang dirintis kung kung dan pho phonya itu. Sedangkan adiknya juga membuka usaha yang sama di pasar Mangga Dua. “Kami merupakan generasi kedua yang meneruskan usaha yang dirintis kung kung dan pho pho,†katanya.
Henry menceritakan, usaha Nasi Tim Ayauw sudah dirintis oleh kakek dan neneknya sejak tahun 1968. Meski begitu hingga kini masih bertahan. Kuncinya, karena ia masih menggunakan resep dari kungkung dan pho phonya. “Rasa nasi tim racikannya dari dulu hingga sekarang sama,†ujarnya.
Tak heran bila Nasi Tim Ayauw sudah terkenal. Pelanggan banyak dari berbagai kalangan. Mulai dari pekerja kantoran hingga para pedagang. Tidak sedikit pula, dari kalangan pengusaha. “Wajar jika semua orang tahu. Karena kami sudah berjualan 50 tahun lamanya,†ujar Henry tanpa bermaksud menyombongkan diri.
Henry menjamin nasi tim Ayauw hanya menggunakan ayam kampung, bukan ayam broiler. Henry pun memastikan kehalalannya. Jadi muslim dan muslimah bisa menyantapnya. Kita cuma main di dua kaki (ayam) dan nggak main di 4 kaki (babi). Ini pesan dari kungkung dan pho pho yang saya jaga sampai sekarang, kata Henry yang sehari-hari dibantu lima karyawannya ini.
Yang berubah, kata Henry, nasi tim Ayauw kini sudah bisa dipesan lewat aplikasi Gojek. Baru enam bulan ini bisa dipesan lewat Gojek. Lumayan juga antusiasme konsumen, terang Henry yang
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0