Memotret Integritas Khofifah

Potan Ahmad
Sep 29, 2023

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa . (ist)

sama: "ingin fokus meneruskan tugasnya di Jawa Timur". Tetap konsisten.

Gagal meminta Khofifah, Anies Baswedan mendapatkan ganti yang tidak kalah menariknya yaitu Muhaimin Iskandar. Bukan saja sosok yang dinanti, Muhaimin punya mesin partai yang selama ini menjadi kebutuhan bagi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies. KPP dapat cawapres dari NU Plus. Maksudnya tokoh NU, Plus Partai. Yaitu PKB. Anies dan KPP seperti "ketiban pulung". Setelah lama ditekan oleh Demokrat yang mau segera exit, Muhaimin Iskandar datang memberi solusi. 

Menolak jadi cawapres Anies dengan alasan ingin tetap melanjutkan dan menuntaskan pengabdiannya di Jawa Timur, lalu datang tawaran dari tim capres lainnya. Infonya, ada pejabat tinggi yang menemui Khofifah untuk jadi cawapres calon lain. Khofifah pun menolaknya. Alasannya sama: "ingin fokus di Jawa Timur".

Emang Khofifah gak takut ditekan atau dikriminalisasi? Demikian pertanyaan netizen. Biarlah Khofifah yang menjawab. Ini bukan wilayah otoritas pengamat dan analis politik. Ini wilayahnya Khofifah.

Dari sini, nampak Khofifah masih terlihat konsisten. Ini soal integritas. Sebuah "Harta karun" yang dibangun dan dijaga amat lama oleh Gubernur Jawa Timur. Tidak disediakan ruang untuk menegosiasinya, meskipun itu  menggiurkan.

Selain integritas, yang tentu ini menjadi pertimbangan utama Khofifah, Pertimbangan lain boleh jadi karena Khofifah tidak ingin hubungannya dengan Muhaimin Iskandar dan PKB rusak. Khofifah juga tidak ingin dituduh sebagai pemecah belah warga Nahdhiyin, khususnya para pemilih PKB yang saat ini sedang eforia mendukung Muhaimin Iskandar. Iya kalau menang. Kalau jadi cawapres, lalu Khofifah kalah? Ini akan jadi bumerang bagi karir Khofifah kedepan. Jabatan gubernur 2024-2029 di depan mata lepas, nyawapres gagal. Ini


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0