Masinis Whoosh diambil dari tenaga lokal. Foto: Humas KCIC
Dalam operasional harian, masinis wajib menjalani pemeriksaan kesehatan dan alkohol sebelum berdinas. Serah terima sarana dan pengecekan sistem menyeluruh dilakukan sebelum kereta dijalankan. Mereka mengemudikan kereta dari titik awal hingga akhir secara penuh, dan wajib melaporkan kondisi operasional setelah tugas selesai.
Para masinis juga dibekali pelatihan menghadapi skenario darurat, mulai dari evakuasi, gangguan teknis, hingga komunikasi dengan pusat kendali operasi. Seluruh rutinitas kerja dirancang untuk menjaga fokus dan keselamatan: jam kerja dibatasi, istirahat cukup, dan evaluasi berkala dilakukan.
“Kepercayaan ini membuktikan bahwa SDM Indonesia mampu mengoperasikan teknologi transportasi tercanggih dengan standar keselamatan tertinggi,” kata Eva.
Dengan proses pelatihan berstandar internasional, disiplin tinggi, serta kesiapan menghadapi risiko, masinis Whoosh tak sekadar menjadi operator. Mereka menjadi simbol kesiapan Indonesia dalam era baru transportasi publik berkecepatan tinggi.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0