“Digalinya Gunung Pameongan tentu akan berdampak pada kerusakan alam, sumber mata Air, jalan, menimbulkan polusi dan bising. Apalagi akses jalannya ada rambu-rambu truk tidak boleh melewati jalan Aboh,†terangnya.
Ustad Nono menambahkan, tentu adanya prilaku oknum pengusaha dan pengelola yang terus tidak ada hentinya alias membandel, bagi saya menjadi tanggungjawab moral terhadap warga masyarakat yang saat ini sudah sangat resah.
“Meski pun kami bukan pemilik lahan tersebut. Tetapi kami memiliki tanggungjawab untuk melestarikan Gunung Pameongan dan lingkungan serta menjaga kelestarian alam yang semakin hari sudah terasa sangat berpengaruh pada suhu udara dan resapan termasuk mata air akan hilang akibat ulah tangan jahil manusia yang tidak bertanggungjawab,†katanya.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0