Buldoser dan Piring: Teror Atas Nama Investasi

Ida Farida
Sep 21, 2023

Sejumlah massa menolak rencana investasi di Pulau Rempang. Foto: Twitter

terancam musnah jadi debu. 

“Buldoser dan Piting”

Sesungguhnya, seberkas harapan yang tertuang dalam iman, justru dibangun dari kesadaran tentang Tuhan, berikut tanggung jawab kekhalifahan dalam memikul amanah-Nya: memakmurkan bumi dan seisinya. Karenanya, orang beragama, apa pun agamanya, mestinya berada di garis paling depan untuk menegaskan identitas dirinya sebagai pembawa rahmat bagi semesta alam. 

Iman sejati, memang ada dalam tantangan. Berapa amal putih dan berapa aib hitam yang pernah tertorehkan di atas kanvas hidup yang bising, merupakan pancaran cahaya iman dan pantulan kekuatan ilmu. Sebab, “Iman tanpa ilmu,” demikian M. Bambang Pranowo (2003: 5) menegaskan, “menyebabkan orang jadi fakir. Sebaliknya, ilmu tanpa iman mengantarkan orang jadi kafir. Iman tanpa ilmu melahirkan para pengemis. Sebaliknya, ilmu tanpa iman menyebabkan orang jadi ateis. Iman tanpa ilmu, menjadikan orang mudah ditipu. Sebaliknya, ilmu tanpa iman, menyebabkan orang jadi penipu!” 

Wahai para pemimpin! Bukankah anugerah ketinggian derajat hanya akan diberikan Allah kepada orang-orang yang beriman dan berilmu? (Qs. 58: 11). Di sini, kita boleh bertanya, apakah para pejabat kita, di negeri Pancasila ini, di kala menjalankan tugasnya sebagai “abdi rakyat”: ‘melayani, memberayakan, dan membangun’ (Rasyid, 2000), dibekali dengan iman dan ilmu? Bukankah dengan iman hidup menjadi terarah, dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan amal hidup menjadi bermakna, dan dengan seni hidup menjadi indah? 

Apakah di negeri ini, tidak ada lagi pemimpin yang memiliki “seni mengatasi konflik,” sehingga hidup rakyat pun menjadi indah? Tidak ada lagikah pemimpin yang siap beramal untuk rakyat, sehingga hidupnya menjadi bermakna? Tidak ada lagikah pemimpin yang memiliki ilmu, sehingga negara ini dikelola dengan cara-cara yang beradab?


1 2 3 4 5 6

Related Post

Post a Comment

Comments 0