Susah Melamar Kerja, Tuna Daksa Ini Memilih Bikin Kedai Kopi Premium

Ida Farida
Aug 05, 2024

Haris tengah menjajakan kopi premium di kedai Z-Coffee

KOSADATA - Haris, salah satu penyandang disabilitas fisik tak mau berdiam diri. Untuk menghidupi keluarganya, Harus harus kesana-kemari untuk melamar pekerjaan.

 

Namun, tak satu pun perusahaan yang mau melirik keahlian yang dimiliki tuna daksa itu. Haris pun mencoba merintis usaha warkop demi menghidupi keluarganya. Ia lalu menjual kopi saset dan juga mie instan pada waktu itu. 

 

Lambat laun usahanya sepi dan mulai tidak dapat mencukupi untuk kebutuhan istri dan kedua anaknya.

 

"Kala itu tentu kondisi saya serba bingung. Bagaimana saya harus menghidupi keluarga," ujar Haris seperti dilansir laman BAZNAS, Senin (5/8/2024).

 

Beruntungnya, Haris dapat bertemu dengan pendamping program Z-Coffee BAZNAS. Hingga dirinya tergabung menjadi salah satu penerima manfaat program di wilayah DKI Jakarta, dan mendapatkan bantuan modal usaha, pelatihan barista serta juga pendampingan. 

 

"Selain itu, saya juga memperdalam keahlian mengolah kopi lewat pelatihan hingga memiliki seritifikasi BNSP Barista," ucap Haris.

 

Pencapaian Haris saat ini mulai menampakkan hasil. Usaha Z-Coffee yang ia rintis di bawah binaan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terus berkembang.

 

Pria penyandang disabilitas tuna daksa itu menjalankan usaha kopi kekinian di Jalan Kampung Utan, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kini ia tak lagi menjual kopi saset, melainkan kopi premium. 

 

Bermula dari usaha warkop kecil-kecilan di rumah orang tuanya, Haris kini menjelma menjadi pengusaha kopi dan memiliki mini kafe sendiri berkat bantuan modal usaha dari program Z-Coffe BAZNAS

 

Perkembangan yang dia dapatkan juga merupakan buah dari kerja kerasnya selama ini. Sebagai penyandang tuna daksa, ia tak segan mengembangkan usahanya lewat


1 2
Post a Comment

Comments 0