Sopir Ekspedisi Ungkap Pungli di Pasar Kramat Jati, Ima Mahdiah: Harus Ditangani Serius

Abdillah Balfast
Apr 30, 2025

DPRD Desak Gubernur Pramono menindak dugaan pungli di Pasar Induk Kramat Jati. Foto: ist

KOSADATAWakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah, mendesak pemerintah provinsi menindaklanjuti laporan dugaan pungutan liar (pungli) yang dialami para sopir ekspedisi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Ima meminta aduan tersebut tidak diabaikan dan ditangani secara serius.

 

“Saya mengapresiasi keberanian rekan-rekan driver yang telah melaporkan masalah ini. Saya akan memastikan bahwa aduan ini ditangani dengan serius,” ujar Ima kepada wartawan, Rabu, 30 April 2025.

 

Ima menyatakan memahami keresahan para sopir yang tergabung dalam Asosiasi Driver Ekspedisi Mandiri. Ia menekankan pentingnya tindakan tegas untuk menciptakan rasa aman dan adil di pusat-pusat kegiatan ekonomi masyarakat.

 

“Komitmen Gubernur Pramono Anung untuk memberantas pungli dan premanisme bukan sekadar janji, melainkan prioritas kerja,” katanya.

 

Keluhan ini mencuat setelah Arif Rahman, Ketua Asosiasi Driver Ekspedisi Mandiri sekaligus pedagang pasar, mengungkap adanya praktik pungli yang menyasar sopir komoditas di kawasan pasar tersebut. Arif menyebut, para sopir kerap dimintai uang parkir oleh oknum dengan nominal bervariasi, tergantung jenis kendaraan.

 

“Kalau mobil besar, bayarnya bisa lebih mahal. Bahkan kalau kendaraan hanya bergeser untuk bongkar muat, masih ditagih lagi,” kata Arif saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 29 April 2025.

 

Menurut Arif, pungutan bisa mencapai Rp150 ribu sekali masuk keluar pasar. Ia menuturkan, praktik tersebut sudah berlangsung lama dan sempat dilaporkan ke Balai Kota pada 2022 saat Anies Baswedan menjabat gubernur, namun tak membuahkan hasil.

 

Ia berharap


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0