Serangan Hamas ke Israel. Foto: Reuters
“Namun rakyat Indonesia bertekad memperjuangkan kemerdekaan dan tidak mau menyerah dengan propaganda penjajah Belanda,” lanjut Satrio.
Serangan Umum 1 Maret 1949 digagas oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan disetujui oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Sri Sultan lalu diminta Jenderal Soedirman untuk berkoordinasi langsung dengan Letkol Soeharto, yang kala itu menjabat sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III.
“Meski hanya berhasil menguasai Yogja selama 6 jam, Serangan Umum 1 Maret 1949 berhasil membuka mata dunia internasional bahwa bangsa Indonesia dan TNI masih eksis, dan tidak goyah dalam mempertahankan kemerdekaan,” tegas Satrio.
Dampak Serangan Umum 1 Maret di antaranya: menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pemerintahan Republik Indonesia dan TNI masih ada. Ini mendukung perjuangan diplomasi pemerintah RI di sidang Dewan Keamanan PBB.
Aksi ini juga mendorong perubahan sikap Amerika Serikat, yang berbalik menekan Belanda untuk melakukan perundingan ulang dengan Republik Indonesia.
“Serangan Umum 1 Maret 1949 telah membangkitkan moral dan motivasi rakyat dan TNI yang sedang bergerilya, serta mematahkan semangat pasukan Belanda. Dalam kasus Palestina, serangan Hamas membangkitkan martabat, rasa percaya diri, dan semangat rakyat Palestina,” tutur Satrio. ***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0