Masih di gang Kemenangan. Yang tidak kalah menarik, banyak pedagang kaki lima yang menjajakan bahan makanan mulai dari sekba, paha kodok (swike) hingga teripang alias timun laut (haisom) di gerobak atau lapaknya.
Menurut Aping, haisomnya didatangkan langsung dari Pulau Bangka yang notabene kampung halamannya. Sekilo ada yang Rp100 ribu dan Rp250 ribu, tergantung kualitasnya, kata perempuan cantik ini ramah.Â
Jika Anda belum lapar dan lelah, lanjutkan saja perjalanannya dan sempatkan berkunjung ke vihara Dharma Bakti. Rumah ibadah yang terletak di Jalan Kemenangan III, Petak Sembilan Nomor 19, RT 03/02 ini dibangun pertama kali pada tahun 1650 silam dan dinamakan Kwan Im Teng yang belakangan diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kelenteng.
Pada abad 18, Kwan Im Teng dikenal sebagai tempat ibadah buat masyarakat Tionghoa terpenting di Batavia. Begitu pula, sekarang. Pengunjung yang ingin sembahyang selalu menyesakinya. Â
Selain wisata religi, yang ingin kulineran, jangan kuatir. Ada beberapa yang menjadi rujukan. Yang pertama dan legendaris, Bakmi Amoy di gang Gloria. Untuk menikmatinya, Anda harus sabar mengantri. Jangan lewatkan, bakmi ayam dan bakso gorengnya ya.Â
Yang kedua dan ikonik, kopi es Tak Kie. Kedai kopinya sudah berdiri sejak 1927 lalu. Sayangnya, untuk menyeruput racikan 5 jenis kopi Lampung ini kita harus sedari pagi. Siangan sedikit kita bakalan kehabisan.Â
Tak kalah ikonik, di dekat kopi es Tak Kie ini ada gerbang pecinan. Sebuah Gapura besar berwarna abu-abu dengan tulisan "Selat Datang di Kawasan Pecinan Glodok". Gapura ini berdiri megah
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0