Kendaraan Listrik, Kearifan Lokal Bertransportasi Masyarakat Asmat

Dian Riski
Jan 24, 2023

Merauke menggunakan penerbangan perintis dengan kapasitas kurang dari 15 penumpang. Dari Timika tersedia pula pesawat terbang sistem sewa.

Sementara akses laut selain sudah ada pelabuhan yang melayani kapal pelayara rakyat, juga sudah dibangun Pelabuhan Laut Asmat. Ada tiga kapal perintis yang singgah di Pelabuhan Agats, yaitu KM Sirimau, KM Tatamilau, dan KM Leuser.

Kapal-kapal tersebut melayani rute Pelabuhan Pomako (Timika) – Pelabuhan Agats – Pelabuhan Merauke dan sebaliknya. Perjalanan dari Timika ke Agast memakan waktu sekitar 12 jam. Sebagian besar kebutuhan pokok masyarakat Kab. Asmat disuplai dari Timika.

 

Mobilitas warga menggunakan motor listrik

 

Kota Agats sering disebut kota rawa. Kota yang dibangun di atas rawa dengan jaringan jalan berupa jembatan kayu pada mulanya selebar 4 meter. Kemudian mulai terbangun jembatan komposit baja beton tahun 2010. Sebelumnya seluruh jaringan jalan berupa jalan kayu. 

Sudah terbangun fasilitas jembatan gantung sepanjang 72 meter dengan lebar 1,6 meter yang menghubungkan Kampung Keye menuju Ibu Kota Kabupaten Asmat, Agats. Pembangunan dimulai sejak September 2018 dan selesai pada 30 Maret 2019.

Pada tahun 2018, setidaknya ada sebanyak 1.280 motor listrik yang berlalu-lalang dan digunakan oleh penduduk Agats. Jarang atau bahkan hampir tidak ada penduduk yang menggunakan kendaraan dengan bahan bakar bensin.

Motor dengan BBM biasanya hanya digunakan oleh pihak kepolisian, sedangkan kendaraan berupa mobil hanya dipakai oleh rumah sakit dalam bentuk ambulans atau mobil pemerintah.

Saat ini sudah mencapai lebih dari 4.000 unit kendaraan listrik ( electric vehicle). 

Menariknya, motor listrik di distrik tersebut dikategorikan sepeda, penggunaan plat nomor hanya penanda sebagai pengganti stiker retribusi, sehingga para pemiliknya tidak memiliki STNK atau


1 2 3 4

Related Post

Post a Comment

Comments 0