Selain itu, deteksi dini GGAPAPA dapat dilakukan dengan memantau jumlah dan frekuensi buang air kecil anak yang sedang sakit. Jangan abai jika anak tidak buang air kecil seperti biasanya.Â
Jika terjadi penurunan jumlah air seni dalam 24 jam atau bahkan sama sekali tidak buang air kecil (anuria) dalam 12 jam, segera datang ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Jangan tunggu sampai anak mengalami kondisi darurat seperti badan bengkak, kesadaran menurun, serta sesak nafas.
“Masyarakat bisa ikut berperan aktif dalam melaporkan masalah-masalah kesehatan di lingkungannya yang memerlukan perhatian khusus dari petugas kesehatan Pemprov DKI Jakarta dengan melaporkannya melalui kader kesehatan, petugas puskesmas setempat atau kanal-kanal aduan yang telah disediakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta,†tandasnya.
Sebagai informasi, setelah hampir tiga bulan tidak ditemukan kasus baru (terakhir kasus GGAPAPA dilaporkan 31 Oktober 2022), Dinas Kesehatan Provinsi DKI kembali menemukan dua kasus baru GGAPAPA, yaitu anak perempuan 13 bulan di Jakarta Timur pada 25 Januari 2023 dan anak perempuan 7 tahun di Jakarta Barat pada 26 Januari 2023.
Pertanyaan atau keluhan seputar gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak dapat disampaikan melalui nomor 082213888006 atau CRM Pemprov DKI Jakarta.(***)
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0