Kata Fransiscus Go Soal Orang Tua Asuh: Jembatan Menyebarkan Pendidikan Berkualitas

Abdillah Balfast
Feb 18, 2024

Fransiscus Go

KOSADATA - Pendidikan merupakan salah satu dari 3 fondasi penting pembangunan daerah selain ekonomi dan kesehatan. Namun, belum semua daerah memiliki kondisi ideal terkait sarana dan prasarana pendidikan, termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu tantangan pendidikan yang dirasakan masyarakat NTT adalah jarak lokasi sekolah yang jauh dari pemukiman.

Bagi masyarakat yang rumahnya jauh dari sekolah tentu memiliki pilihan yang terbatas, mengirim anak untuk kos dekat sekolah atau menambah biaya untuk transportasi sekolah. Kedua pilihan itu sama sulitnya bagi masyarakat NTT yang ekonominya belum memadai.

“Jika jarak sekolah jauh dari tempat tinggal anak-anak, ada 3 metode yang bisa diterapkan. Bangun sekolah dengan fasilitas asrama, cari orang tua asuh, atau kirim siswa berprestasi ke Jawa untuk kuliah,” jelas Fransiscus Go, Minggu (18/2/2024).

Perhatian Fransiscus Go terhadap pendidikan sudah dibuktikan sejak lama. Tidak hanya memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi di seluruh Indonesia, ia juga menjadi orang tua asuh siswa berprestasi.

Contoh anak asuh Fransiscus Go yang saat ini tinggal dengannya adalah Antonius Ama Kamore (27 tahun), Jimmy, dan Adri Chris Nico Ouw. Mereka bertiga merupakan siswa berprestasi dari SMA Kristen 1 Kalabahi.

Fransiscus mengungkapkan tidak sulit untuk mencari orang tua asuh. Banyak orang yang bersedia menjadi orang tua asuh. Setiap bertemu dengan orang NTT atau berkunjung ke sekolah-sekolah, ia terus mencari siswa berprestasi yang berkeinginan melanjutkan pendidikan tinggi.

Antonius Ama Kamore (27 tahun) yang akrab dipanggil Anton merupakan siswa berprestasi dari SMA Kristen 01 Kalabahi. Ia meraih juara umum berturut-turut selama 3 tahun. Meskipun jadi siswa berprestasi, Anton sempat


1 2 3 4

Related Post

Post a Comment

Comments 0