Kala MRT Jakarta Berdayakan Lansia: Kami Masih Bisa Berkarya!

Ida Farida
Jun 10, 2025

Salah satu lansia turut mengarahkan penumpang MRT Jakarta. Foto: dok. MRT Jakarta

KOSADATA - Di sela riuhnya langkah kaki para penumpang di Stasiun Dukuh Atas BNI, seorang pria lanjut usia berseragam rompi biru muda tampak sigap mendekati seorang calon penumpang. “Maaf, Pak, antre di area garis kuning saja, ya,” ucapnya sembari tersenyum ramah. 

 

Namanya Iim Husni Djohari, usianya sudah 61 tahun. Namun semangatnya seperti tak pernah pudar. Siang itu, Iim tengah bertugas di peron 2 Stasiun Dukuh Atas. Ratangga—sebutan untuk kereta MRT—belum tiba, tetapi antrean mulai mengular. 

 

Ia sabar mengatur calon penumpang agar tidak berdiri tepat di depan pintu platform screen door. Beberapa menit kemudian, kereta datang. Penumpang turun dengan cepat, disusul penumpang baru yang masuk dengan tertib. Iim kembali berdiri di dekat pilar peron, matanya awas memantau lalu lalang.

 

“Saya senang sekali bisa terlibat di sini. Meskipun sudah pensiun dua tahun, rasanya tetap berguna, tetap bisa bekerja, dan berinteraksi dengan orang banyak,” kata Iim seperti dilansir laman resmi MRT Jakarta, Selasa, 10 Juni 2025.

 

Iim bukan satu-satunya. Bersama 31 lansia lainnya, ia menjadi bagian dari program Lansia #PastiBisa Berkarya yang digagas PT MRT Jakarta (Perseroda) dalam rangka peringatan Hari Lanjut Usia Nasional pada 29 Mei 2025 lalu. Selama tujuh hari, dari 29 Mei hingga 4 Juni, para lansia ini ditempatkan di empat stasiun tersibuk: Lebak Bulus, Blok M BCA, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI Bank DKI.

 

Mereka bukan sekadar penjaga peron. Tugas mereka meliputi mengingatkan penumpang agar antre di area garis kuning, mendahulukan penumpang turun sebelum masuk kereta, hingga membantu orang yang bingung arah. Selain itu, mereka juga mengedukasi soal larangan


1 2
Post a Comment

Comments 0