“Semua data itu kita gabung. Kemudian kami kirimkan ke BPS untuk diteliti dan dibersihkan. Data hasil BPS berguna bagi Pemprov DKI untuk ketepatan sasaran dalam pemberian bantuan sosial, KJP, KJS, bantuan sembako, bantuan gizi. Semuanya berkaitan dengan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting,†kata Heru.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI Margo Yuwono menambahkan, bila sinkronisasi data sudah dilakukan, maka sasaran program kebijakan sudah tunggal dan bisa dibagi antara pusat dan daerah, juga antara instansi yang ada di Pemprov DKI.
Problem kedua, soal pendataan pendatang. Menurut Heru, pengentasan kemiskinan ekstrem di Jakarta terkendala sejumlah hal, satu di antaranya adalah adanya pertambahan pendatang baru ke Ibu Kota.
Untuk itu, Heru Budi meminta seluruh stakeholders seperti Dukcapil, Camat dan Lurah bersama dengan RT dan RW membantu penanganan pendatang baru tersebut.
Lalu Bagaimana Kata Dukcapil DKI?
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Budi Awaludin mengatakan pihaknya belum berencana menggelar operasi yustisi untuk menjaring pendatang baru di Ibu Kota. Menurutnya, saat ini masih mengutamakan melakukan pembinaan terhadap masyarakat.
Budi menuturkan, operasi yustisi sendiri digelar pada 2012. Sementara pembinaan telah dilakukan secara rutin selama beberapa tahun terakhir.
"Sampai saat ini belum ada (operasi yustisi). Yang kami lakukan saat ini adalah melakukan program pembinaan kependudukan ke masyarakat," kata Budi Awaludin saat dikutip detikcom, Jumat (10/2).
"Saat ini kami masih dalam proses pendataan dan mencermati beberapa fenomena pendatang agar semua bisa tertib
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0