Inspirasi Junaedi, Pemimpin yang Mengubah Desa Tertinggal jadi Terkaya di Indonesia

Kakang Nan
Mar 18, 2025

destinasi wisata unggulan Klaen, Umbul Ponggok. foto: ist

KOSADATA — Ketika mayoritas kepala desa di Indonesia masih berkutat pada urusan administratif, Junaedi Mulyono memilih jalur berbeda. Ia tak sekadar memimpin dari balik meja, melainkan turun langsung ke lapangan, menggenggam erat harapan warganya. Di bawah kepemimpinannya, Desa Ponggok di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, bertransformasi dari desa tertinggal menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia.

 

Dulu, Ponggok tak lebih dari desa biasa. Pendapatan desa hanya sekitar Rp80 juta per tahun, bergantung sepenuhnya pada kucuran dana pemerintah. Infrastruktur minim, kesempatan ekonomi terbatas. Warganya banyak yang memilih merantau demi menyambung hidup.

 

Namun, Junaedi melihat sesuatu yang kerap terabaikan: potensi besar yang mengalir di desanya sendiri. Adalah Umbul Ponggok, mata air alami yang begitu jernih, yang kemudian menjadi titik awal perubahan.

 

Alih-alih menunggu investor besar, Junaedi menggandeng akademisi dan pakar pariwisata. Ia meyakini bahwa pengembangan desa harus berbasis ilmu pengetahuan. Bersama warga, ia mengubah umbul menjadi destinasi wisata air dengan konsep unik, memadukan keindahan bawah air dengan ekowisata yang berkelanjutan.

 

Perlahan tapi pasti, wisatawan mulai berdatangan. Ekonomi desa menggeliat.

 

Tak berhenti di situ, ia memanfaatkan lahan seluas 5 hektar untuk budidaya ikan nila dan udang galah. Setiap harinya, desa ini mampu menghasilkan hingga 0,57 ton ikan nila dan 1 kuintal udang galah. Pendapatan desa pun melonjak hingga miliaran rupiah per tahun.

 

Lebih dari sekadar angka, keberhasilan ini membuka lapangan pekerjaan bagi warga, mengurangi angka perantauan, dan memperbaiki infrastruktur desa. Jalan desa diperbaiki, fasilitas umum dibangun, dan akses pendidikan


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0