Fokus Kembangkan TOD, Proyek MRT Jakarta Fase 2A Capai Kemajuan Signifikan

KOSADATA – Proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2A, yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota sepanjang 5,8 kilometer, terus menunjukkan kemajuan signifikan. Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa fase ini berbeda dari fase sebelumnya, dengan mengusung konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development/TOD). 

"Selain membangun infrastruktur stasiun, proyek ini juga mengembangkan kawasan di sekitar stasiun sebagai paduan antara fungsi transit dan ruang publik, yang bertujuan untuk mengoptimalkan aksesibilitas terhadap transportasi publik," ujar Tuhiyat dilansir laman resmi MRT Jakarta, Senin (6/1/2025).

Proyek senilai Rp25,3 triliun ini telah melampaui target progres akhir tahun. Pada 25 Desember 2024, paket kontrak CP201 yang mencakup pembangunan Stasiun Thamrin hingga Monas telah mencapai 84,45 persen, melampaui target 83,77 persen. 

Pekerjaan utama di Stasiun Thamrin meliputi penyelesaian struktur tangga darurat, pengecoran fire protection slab, instalasi sistem HVAC, serta pemasangan tulangan baja untuk konstruksi dinding peron. Di Stasiun Monas, percepatan terus dilakukan, dengan pengerjaan pengecoran struktur atap, instalasi sistem HVAC, serta pengujian eskalator di area peron dan beranda.

"MRT Jakarta menargetkan penyelesaian konstruksi paket kontrak CP201 pada akhir tahun 2025. Sementara itu, kontrak CP202 yang meliputi Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar, telah mencapai 43,98 persen pada 25 Desember 2024, lebih baik dari target 39,77 persen," katanya. 

Di Stasiun Harmoni, lanjut Tuhiyat, pekerjaan eskavasi untuk launching shaft dan pengecoran atap stasiun terus berlangsung, sementara di Stasiun Mangga Besar, konstruksi penguatan tanah dan pengecoran lantai atap sedang dikejar.

Pada paket kontrak CP203 yang mencakup Stasiun Glodok dan Kota, progres pembangunan terowongan penghubung telah mencapai 66,23 persen. Pekerjaan