Foto ilustrasi: ist
KOSADATA-Duduk di teras rumahnya yang teduh, Nenek Aminah, 75 tahun, menatap tenang halaman depan. Ramadan datang lagi, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, ia tak lagi sanggup menahan lapar dan dahaga seharian penuh. Terlebih saat ini sedang menderita sakit stroke. Tenaga hilang, tubuh renta tak mampu lagi mengikuti ritme ibadah puasa.
Namun, Nenek Aminah tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang Muslim. Ia mengganti puasanya dengan membayar fidyah—sebuah bentuk tebusan dalam Islam bagi mereka yang benar-benar tak mampu lagi berpuasa.
Tebusan yang Diatur dalam Al-Qur’an
Konsep fidyah tertuang dalam Al-Qur'an, tepatnya dalam surah Al-Baqarah ayat 184. Dalam ayat tersebut, Allah SWT memberikan keringanan bagi mereka yang berada dalam kondisi tertentu, seperti sakit kronis, usia lanjut, atau dalam perjalanan, dengan cara mengganti puasa yang ditinggalkan melalui pemberian makanan kepada orang miskin.
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin...” (QS. Al-Baqarah: 184).
Dalam praktiknya, fidyah menjadi solusi syar’i yang tidak hanya memudahkan umat Islam, tetapi juga mempererat empati sosial di tengah masyarakat.
Siapa yang Wajib Membayar Fidyah?
Tak semua orang yang meninggalkan puasa diwajibkan membayar fidyah. Hukum ini berlaku dalam situasi-situasi tertentu. Di antaranya:
1. Orang tua yang sudah renta dan tak memiliki harapan untuk kembali kuat berpuasa.
2. Pasien dengan penyakit kronis yang tak kunjung sembuh.
3. Ibu hamil atau menyusui yang khawatir akan kesehatan diri atau bayinya, dan tak mampu meng-qadha.
4. Orang yang menunda qadha puasa hingga melewati Ramadan berikutnya.
Dalam kasus-kasus ini, Islam membuka jalan alternatif berupa fidyah. Bukan sekadar kewajiban, tapi bentuk kasih sayang agama bagi mereka yang terbatas secara fisik.
Berapa Besar Fidyah per Hari?
Pertanyaan "Bayar fidyah puasa 1 hari berapa?" dijawab dengan hitungan sederhana namun bermakna. Fidyah dihitung berdasarkan satu mud, yakni sekitar 0,6 kilogram makanan pokok—seperti beras.
Namun dalam praktiknya, banyak lembaga seperti BAZNAS yang menetapkan nilai fidyah dalam bentuk rupiah berdasarkan harga makanan pokok di masing-masing daerah. Tahun ini, misalnya, fidyah ditetapkan mulai dari Rp 40.000 per hari, tergantung pada wilayah dan standar kebutuhan lokal.
Tata Cara Membayar Fidyah
Tak rumit. Asalkan disertai niat yang ikhlas karena Allah, pembayaran fidyah dapat dilakukan secara langsung kepada fakir miskin atau disalurkan melalui lembaga resmi seperti BAZNAS.
Langkah-langkahnya:
- Niat membayar fidyah karena tidak mampu berpuasa.
- Hitung jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
- Kalikan dengan besaran fidyah per hari.
- Salurkan fidyah secara langsung atau melalui lembaga terpercaya.
Kini, layanan pembayaran fidyah pun sudah tersedia secara daring. Cukup klik situs resmi BAZNAS, dan fidyah bisa tersalurkan tanpa harus keluar rumah—sebuah kemudahan di era digital yang patut disyukuri.
Hikmah di Balik Fidyah
Fidyah bukan sekadar angka dan kewajiban. Ia adalah simbol kepedulian. Ia mengingatkan umat Islam bahwa ibadah bukan hanya tentang ritual pribadi, tetapi juga tentang memberi manfaat pada orang lain.
Melalui fidyah, seseorang yang tak mampu berpuasa masih bisa berkontribusi dalam bentuk yang lain. Ia turut memberi makan kepada yang membutuhkan, menyambung silaturahmi sosial, dan menjaga makna Ramadan sebagai bulan kepedulian.
Nenek Aminah mungkin tak lagi bisa ikut berpuasa. Namun, lewat fidyah yang ia bayarkan, keberkahan Ramadan tetap mengalir melalui tangannya.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0