Buka Pabrik Sel Surya di Kendal, Menperin Ungkap Investasi Industri Capai Rp687,7triliun

KOSADATA - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, Indonesia masih menjadi destinasi investasi bagi dunia industri manufaktur. Bahkan, hingga semester I – 2023 yang mencapai Rp687,7triliun, meningkat 16,1% dibanding Semester I - 2022.

“Kegiatan hari ini sekaligus mematahkan teori dan pandangan yang mengatakan Indonesia sedang dalam tahap deindustrialisasi. Kondisi industri manufaktur masih pada level yang cukup kuat, khususnya investasi yang melaju dengan realisasi pada semester I – 2023 yang mencapai Rp687,7triliun, meningkat 16,1% dibanding Semester I - 2022. Kontribusi sektor industri sendiri hampir mencapai 40% terhadap realisasi investasi nasional,” ujar saat groundbreaking pabrik sel dan panel surya PT Trina Mas Agra Indonesia di Kendal, kemarin.

Menurutnya, Indonesia masih merupakan tujuan strategis investasi, sejalan dengan berbagai kebijakan dan inisiatif yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk menarik investasi domestik dan internasional, yang menghasilkan pendirian industri baru dan perluasan industri yang ada.

Dia menegaskan, pertumbuhan industri terus digenjot, terutama untuk sektor penyediaan energi yang berlanjut (sustainable), terjangkau (equity), dan cukup (security). Pemerintah memprioritaskan pengembangan transisi energi menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui transformasi ekonomi hijau.

Hal ini menjadi salah satu upaya Indonesia untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi emisi global, antisipasi adanya perubahan iklim, dan komitmen mencapai Net Zero Emission di tahun 2060.

“Untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong investasi pada industri pendukung EBT, di antaranya industri sel surya dan modul surya. Hal ini juga bertujuan menyukseskan program Net Zero Emission