PLTU Jawa 7 telah menerapkan teknologi ramah lingkungan. Foto: ist
Kementerian ESDM juga mendorong penerapan cofiring di PLTU, yakni pencampuran bahan bakar batubara dengan biomassa, yang berasal dari perkebunan sawit dan sumber lainnya. Strategi ini terbukti dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh PLTU.
Saat ini, hampir 60 persen atau sekitar 91 gigawatt (GW) pembangkit listrik di Indonesia masih bergantung pada batubara. Oleh karena itu, pemerintah menyadari bahwa transisi energi ini harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati.
“Kami berkomitmen untuk melakukan transisi energi yang adil dengan memperhatikan kesejahteraan pekerja, masyarakat, dan industri yang bergantung pada batubara. Ini termasuk pelatihan ulang pekerja dan diversifikasi ekonomi lokal,” tutup Bahlil.
Dengan berbagai upaya itu, pemerintah berharap transisi energi dapat berjalan lancar, dengan tetap menjaga stabilitas pasokan listrik dan ekonomi masyarakat yang terdampak.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0