Kematian Ibu dan Bayi Masih Tinggi, UGM Soroti Gagalnya Sistem Deteksi Dini

Ida Farida
Apr 14, 2025

Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada, Prof. Detty Siti Nurdiati. Foto: UGM

mempertimbangkan kondisi unik tiap individu, mulai dari genetik hingga gaya hidup.

 

Lebih jauh, Detty menyoroti lemahnya sinergi antara bukti ilmiah dan pengambilan kebijakan. Ia mendorong penggunaan evidence synthesis, termasuk pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan, sebagai landasan pembuatan kebijakan berbasis data. Menurutnya, tanpa riset yang tajam dan metodologi yang kuat, layanan kesehatan hanya akan menjadi tambal sulam.

 

Ironisnya, dalam upaya menurunkan angka kematian, sistem justru tersandera oleh tumpulnya infrastruktur dan lemahnya interprofesionalitas. “Peran dokter subspesialis seperti kami tidak akan berarti tanpa sistem kesehatan yang kokoh dan kolaboratif,” ujar Detty.

 

Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, dalam sambutannya menyebut Detty sebagai satu dari 75 Guru Besar aktif FK-KMK dari total 528 Guru Besar aktif UGM. Namun, di balik pencapaian akademik itu, angka kematian ibu dan bayi tetap menjadi pekerjaan rumah yang belum kunjung rampung. Sebuah sinyal bahwa masalahnya bukan pada kurangnya pakar, tapi lemahnya implementasi sistematis di lapangan.***


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0