Indonesia Target Bangun 200 PLTN, Era Energi Nuklir Dimulai dari GINEST ITPLN

Ida Farida
Jun 22, 2025

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Terbarukan PLN, Suroso Isnandar (kanan) saat mengisi seminar GINEST. Foto: ist

ulang setiap 1,5 hingga 2 tahun. 

 

Dari sisi emisi, PLTN tercatat menghasilkan jejak karbon hanya 0–12 gram CO₂ per kilowatt-hour (kWh), jauh lebih rendah ketimbang PLTU supercritical yang mencapai 870 gram CO₂ per kWh.

 

Ketua GINEST ITPLN, Agus Puji Prasetyono, menilai pengembangan PLTN menjadi solusi strategis dalam transisi energi sekaligus mewujudkan kedaulatan energi nasional. Menurut dia, Indonesia menargetkan pembangunan sekitar 200 unit PLTN hingga 2050. 

 

“Berarti, kita harus betul-betul siapkan sumber daya manusia juga teknologinya. Kan tidak mungkin semua PLTN kita bergantung dari luar,” kata Agus.

 

GINEST, lanjut Agus, akan fokus pada pelatihan SDM, pengembangan inovasi teknologi, riset bahan bakar nuklir, pengelolaan limbah radioaktif, hingga penyusunan rekomendasi kebijakan energi nasional. Lembaga ini ditargetkan menjadi pusat integrasi ekosistem riset energi nuklir Tanah Air.

 

Presiden Prabowo Subianto, melalui pernyataan yang disampaikan Suroso, juga menegaskan pentingnya penguasaan teknologi nuklir, tidak hanya untuk sektor pertahanan, tetapi juga energi, kesehatan, dan pertanian.

 

Prof. Iwa sendiri optimistis, kehadiran GINEST menjadi langkah strategis bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama di era energi bersih berbasis nuklir. “Kita harus masuk sebagai pemain utama energi masa depan,” tandasnya.***


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0