KOSADATA – Sudah sejak sepekan lamanya Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan 3 (tiga) nama yang akan mengisi kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang ditinggalkan oleh Zainudin Amali, kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tiga nama ini merupakan kader muda Golkar yang dipilih dengan sistem meritrokrasi oleh Airlangga.
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) DPP Partai Golkar Tantowi Yahya, Sabtu (25/2/2023). Menurutnya, Airlangga menyerahkan tiga nama atas permintaan Presiden Jokowi. Mereka yakni Ilham Permana, Dito Ariotedjo dan Putri Komarudin.
“Ya sudah tiga nama dan sudah beredar nama-namanya. Setahu saya ya tiga nama itu, tinggal presiden memilih yang mana yang memenuhi syarat presiden,†kata Tantowi saat dihubungi.
Tantowi menegaskan, pergantian anggota kabinet itu merupakan hak prerogatif presiden, dan tidak ada pihak yang mempengaruhi presiden dalam hal ini. Karena pada hakikatnya menteri itu adalah pembantu presiden, sehingga presiden sebagai pengguna jasa menteri harus memiliki kenyamanan dengan menteri itu, baik secara kemampuan maupun chemistry.
“Jadi tahapan selanjutnya adalah terserah presiden mau pilih yang mana dari 3 calon yang sudah kita sampaikan kepada presiden itu.
Mantan Pimpinan Komisi I DPR ini menegaskan, tugas Golkar hanya memilih dan menyampaikan nama-nama calon Menpora yang dianggap pantas oleh Airlangga Hartarto. Namun, dinamikanya masih sangat tinggi dan bisa saja presiden meminta nama lain dalam beberapa waktu ke depan.
“Dinamikanya masih sangat tinggi nih, bisa saja presiden dalam waktu ke depan ini minta nama lagi, bisa saja terjadi. Apakah presiden akan mengambil satu dari tiga nama itu atau tidak sama sekali, ya sekali lagi itu prerogatif presiden,†terangnya.
Kapan nama itu diserahkan, menurut Tantowi, kemungkinan sudah sekitar seminggu lalu, karena Golkar hanya ingin cepat memenuhi kebutuhan presiden. Hanya saja, soal mana yang dipilih itu diserahkan sepenuhnya pada presiden.
“Saya rasa lebih dari seminggu yang lalu ya (nama diserahkan ke Istana), kita kan bergerak cepat sesuai dengan kebutuhan presiden. Tetapi apakah satu dari tiga nama itu diambil presiden saya enggak tahu tuh. Pak Airlangga pun enggak bisa memaksakan satu nama untuk dipilih presiden,†jelas mantan Dubes RI untuk Selandia Baru ini.(***)
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0