Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menjajal lintasan Velodrome. Foto: IG Pramono Anung
Janji kampanye Mas Pram untuk menjadikan Jakarta kota ramah sepeda kini dipertanyakan. Dulu ia menyebut sepeda sebagai simbol kota yang manusiawi, kini justru memfasilitasi pelanggaran atas nama simbolisme.
“Kami menolak kegiatan ini bukan karena kami anti sepeda, tapi karena kami pro hukum,” tegas Alfred.
Berikut Pernyataan Sikap dan Seruan Perbaikan dari Koalisi Mobilitas Berkelanjutan:
- Menolak penggunaan JLNT Casablanca untuk kegiatan bersepeda.
- Mengecam pejabat publik yang justru memberi contoh pelanggaran hukum.
- Menyesalkan proses perencanaan yang tidak partisipatif.
- Menyerukan evaluasi total terhadap kebijakan transportasi berkelanjutan di Jakarta.
Mereka juga memberikan sejumlah rekomendasi konkret kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta:
- Tingkatkan anggaran jalur sepeda yang aman dan terintegrasi.
- Prioritaskan pembangunan infrastruktur bagi pesepeda dan pejalan kaki.
- Laksanakan kampanye keselamatan jalan secara konsisten.
- Libatkan komunitas dalam tiap proses perencanaan.
- Manfaatkan momentum United Nations Global Road Safety Week pada Mei 2025 untuk menunjukkan komitmen nyata terhadap keselamatan jalan.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0