Mahasiswa ITS Ciptakan Alat Deteksi Gula Darah Non-Invasif

Ida Farida
Jan 07, 2025

Tim Mahasiswa ITS meraih Juara I dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2024. Foto: Humas ITS

KOSADATA - Tim mahasiswa Departemen Teknik Instrumentasi, Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menciptakan alat deteksi gula darah non-invasif bernama Instrument Glucose Non-Invasive (Insgluni). Alat ini menawarkan solusi pemeriksaan kadar gula darah yang lebih aman, nyaman, dan ramah lingkungan, tanpa perlu pengambilan sampel darah melalui jarum suntik.

 

Rafly Zaka Rulloh, ketua tim yang juga penggagas Insgluni, mengungkapkan bahwa inovasi ini berawal dari keprihatinannya terhadap metode pemeriksaan konvensional yang invasif dan menimbulkan rasa sakit serta risiko infeksi. 

 

“Metode konvensional juga menyumbang limbah medis, seperti jarum suntik dan strip uji,” ujar Rafly seperti dilansir laman resmi ITS, Selasa (7/1/2025).

 

Dia juga menambahkan bahwa Insgluni hadir sebagai alternatif yang lebih mudah dan aman, baik bagi penderita diabetes maupun individu yang ingin memantau kesehatan secara rutin.

 

Insgluni, yang berbentuk portabel seperti kubus, menggunakan cahaya nir-inframerah untuk mendeteksi kadar gula darah. Cahaya tersebut ditembakkan melalui jari pengguna dan kemudian ditangkap oleh sensor optik photodioda. 

 

Sistem yang telah dilatih akan mengolah dan mengonversi sinyal tersebut menjadi angka yang merepresentasikan kadar gula darah dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL). Berdasarkan uji coba, alat ini mencapai tingkat akurasi hingga 87 persen, lebih tinggi dibandingkan alat serupa di pasaran.

 

Selain itu, Insgluni dilengkapi dengan aplikasi berbasis Android yang dapat terhubung dengan jaringan Wi-Fi. Aplikasi ini memudahkan pengguna untuk merekam dan memantau kadar gula darah secara rutin serta memberikan informasi kesehatan yang berguna. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol kondisi kesehatan mereka dengan lebih mudah dan teratur.

 

Tim yang terdiri dari Rafly Zaka Rulloh, Yeti Mirasani, Muhammad Zidane Abri, Rahadiyan Rachmadi, dan Yus Putri Arum Seger ini berhasil membawa Insgluni pada Tingkatan Kesiapan Teknologi (TKT) level 7, yang menunjukkan bahwa alat ini sudah dalam bentuk prototipe matang dan telah diuji pada skala kecil. 

 

Di bawah bimbingan Ir. Sefi Novendra Patrialova S.Si., M.T., tim ini juga berhasil meraih prestasi membanggakan dengan meraih Juara I dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2024 pada kategori Program Kreativitas Mahasiswa Karya Inovatif (PKM-KI) subkategori Presentasi.

 

Rafly berharap, inovasi Insgluni dapat dikembangkan lebih lanjut dan mendapatkan izin komersialisasi, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. “Dengan keamanan, kemudahan, dan kenyamanan yang ditawarkan, Insgluni dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat,” ujar Rafly meyakinkan.

 

Inovasi ini juga sejalan dengan pencapaian empat poin Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDGs 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).***

Post a Comment

Comments 0