Listrik Masih Jadi Penyebab Terbesar Kebakaran di Jakarta

Yan Aminah
Apr 19, 2024

Dinas Gulkarmat DKI Jakarta catatkan adanya penurunan frekuensi kebakaran di Jakarta. Foto: FB Humas Jakfire

KOSADATA - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengungkapkan, faktor penyebab terbesar kebakaran di Jakarta adalah listrik. Meski demikian, pihaknya mencatat terjadi penurunan tingkat kebakaran di Jakarta.

"Adapun faktor dugaan penyebab kebakaran karena listrik masih menjadi yang tertinggi sebesar 90 kejadian, gas 17 kejadian, rokok 6, membakar sampah 3 kejadian, lilin 1 kejadian, dan lainnya 27," ujar Satriadi dalam keterangannya, Jum'at (19/4/2024).

Sepanjang bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, tepatnya pada periode 12 Maret s.d. 9 April 2024, pihaknya mencatat telah terjadi 144 peristiwa kebakaran di Ibu Kota Jakarta. Dari jumlah tersebut, kata Satriadi, kasus kebakaran di Jakarta telah mengalami penurunan frekuensi sebesar 4% dibandingkan dengan periode Ramadan tahun sebelumnya yang berjumlah 150 kejadian.

"Pada tahun 2024, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan frekuensi tertinggi dengan jumlah 41 kejadian, disusul Jakarta Barat 33 kejadian, Jakarta Selatan 32 kejadian, serta 19 kejadian untuk wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Utara," katanya.

Sementara untuk rincian objek yang terbakar dalam peristiwa kebakaran di periode ini, yaitu bangunan perumahan sejumlah 46 kejadian, instalasi luar gedung 36 kejadian, bangunan umum dan perdagangan 26 kejadian, kendaraan 20 kejadian, lapak 4 kejadian, bangunan industri 2 kejadian, tumbuhan 2 kejadian, sampah 2 kejadian, dan lain-lain 6 kejadian.

Diakuinya, penurunan frekuensi kebakaran di wilayah DKI Jakarta karena sosialisasi cegah kebakaran yang dilakukan secara masif pada bulan Ramadan 1445 H.

“Untuk itu saya mengapresiasi seluruh Satuan


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0