Ancol catatkan jumlah pengunjung mengalami penurunan 10 persen tahun ini. Foto: Ancol
KOSADATA-Jumlah wisatawan ke Taman Impian Jaya Ancol mengalami penurunan hingga 10 persen pada tahun ini. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, seperti pembangunan proyek air limbah dan Moda Raya Terpadu (MRT) fase II.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Winarto mengatakan, pembangunan jalan tol, pengolahan air limbah dan pembangunan jalur MRT berdampak pada wisatawan yang ingin ke Ancol.
“Kami pahami ini bagian dari dampak pembangunan dinamika yang kita harus sabar menunggu. Beruntung secara keuangan kita masih baik dan sehat. Kita masih untung masih ada keuntungannya memang skalanya sedikit karena pengunjungnya berkurang,” ujar Winarto saat rapat kerja dengan Komisi C DPRD DKI Jakarta, kemarin.
Selain itu, ungkapnya, ketidakpastian stabilitas ekonomi, baik makro maupun mikro pun mempengaruhi daya beli masyarakat dan minat untuk berwisata. Saat ini, pihaknya terus melakukan penataan fasilitas wisata seperti peningkatan layanan sisi Food and Beverage (FnB).
Manajemen Ancol juga, kata Winarto, berkoordinasi bersama Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas agar akses pengunjung ke Ancol tetap lancar.
“Tentu yang pertama mengupayakan penataan traffic. Alhamdulillah sampai dengan tahun ini kita masih memberi kontribusi dalam bentuk pajak daerah maupun bentuk dividen kepada Pemprov DKI,” kata Winarto
Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Dimaz Raditya menyoroti penurunan jumlah wisatawan hingga 10 persen di kawasan wisata Ancol pada 2024. Politisi Partai Golkar itu meminta PT. Pembangunan Jaya Ancol membuat strategi dan inovasi untuk menarik pengunjung, salah satunya menggratiskan biaya masuk.
“Kami DPRD ingin Ancol kembali seperti dahulu. Mudah-mudahan ke depan orang masuk bebas saja. Sehingga Ancol yang kita cintai dan banggakan bisa hidup lagi,” kata Dimaz.
Ia berharap, di saat melemahnya perekonomian, Ancol dapat hadir memberikan hiburan kepada warga Jakarta dengan gratis mengakses pantai.
“Jangan kita kalah sama swasta, PIK itu sekarang gratis. Saya harapkan kita sebagai pemerintah jangan kalah sama swasta, sehingga kalau bisa bikin kajiannya,” pinta Dimaz.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0