JSC Turun Tangan Atasi Kabel Menjuntai di Jakbar yang Picu Kecelakaan

KOSADATA-Menanggapi insiden kecelakaan lalu lintas yang diduga disebabkan oleh kabel CCTV menjuntai di kawasan Pedongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Jakarta Smart City (JSC) di bawah Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta bergerak cepat. 

Langkah investigasi dan koordinasi langsung dilakukan untuk menelusuri penyebab kejadian yang mencuat di media massa tersebut.

Kepala Diskominfotik DKI Jakarta, Budi Awaluddin, menyatakan bahwa laporan awal yang diterima pihaknya datang dari Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat pada Rabu (11/6) pukul 18.26 WIB. 

Laporan tersebut menyebutkan adanya gangguan perangkat CCTV di Rumah Pompa Pedongkelan akibat kabel jaringan yang tertimpa pohon.

“Kami langsung menindaklanjuti laporan itu dengan meminta pihak penyedia layanan untuk memeriksa lokasi. Dari hasil pengecekan, kabel yang dimaksud tidak lagi berada di posisi awal, dan tim hanya menemukan perangkat CCTV yang kemudian kami amankan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” ujar Budi dalam keterangannya di Jakarta, Jum'at, 13 Juni 2025.

Berdasarkan temuan di lapangan, kabel-kabel yang terpasang di ruas jalan tersebut berasal dari berbagai penyelenggara jaringan, termasuk kabel konektivitas CCTV. 

Namun, belum dapat dipastikan apakah kabel yang menjuntai hingga menyebabkan kecelakaan adalah milik Jakarta Smart City.

Insiden bermula ketika kabel yang menjuntai akibat tertimpa pohon tersangkut mobil boks yang melintas. Kabel tersebut kemudian membahayakan pengendara motor yang berada di belakangnya. 

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini menyoroti pentingnya penataan kabel di ruang publik.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat turut mengambil langkah cepat. Wali Kota Uus Kuswanto langsung menginstruksikan Suku Dinas Bina Marga untuk merapikan kabel-kabel semrawut di Jalan Pedongkelan Raya, Kelurahan Cengkareng Timur.

“Sudis Bina Marga kami minta segera turun tangan untuk membenahi kabel-kabel agar tidak lagi menjuntai ke bawah. Ini penting demi keselamatan pengguna jalan,” kata Uus.

Selain itu, Uus juga mengimbau pengguna jalan, khususnya pengemudi kendaraan barang, agar memperhatikan kapasitas angkut. “Kendaraan yang melebihi kapasitas dapat menimbulkan risiko tambahan bagi warga lain di jalan,” tegasnya.

Kasus ini kembali menyoroti persoalan klasik ibu kota: kabel udara yang semrawut dan membahayakan. Pemerintah daerah diharapkan mempercepat program penataan jaringan kabel agar kejadian serupa tidak terulang.***