IPK Jawa Barat Rendah, Kemendikbud Minta Pemda Libatkan Seniman

Dian Riski
Dec 09, 2023

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid, dalam Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan Nasional di Bandung. Foto dok Dian Riski Rosmayanti

KOSADATA - Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan (Sesditjen) Kemendikbudristek Fitra Arda menyebut, Indek Pemajuan Kebudayaan (IPK) Jawa Barat rendah. Secara daerah, IPK Jawa Barat hanya 53,67, sementara IPK Nasional berada di posisi 13. 

Menurutnya, perlu gerakan bersama merangkul semua sektor, baik dinas terkait di daerah, kementerian dan lembafa harus terlibat. 

"Kami punya beberapa program, membuat Dana Alokasi Khusus untuk taman budaya dan museum. Enam museum dan satu taman budaya hampir Rp 1 M untuk Jabar," ungkapnya, dalam Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan Nasional, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023).

Disamping itu, katanya, ada juga dana abadi kebudayaan yang bisa diakses semua pihak untuk membantu pemajuan kebudayaan di tiap daerah.

Fitra mengusulkan, selain pemanfaatan anggaran negara, ada juga memanfaatkan program seniman masuk sekolah. Hal ini bisa dilakukan untuk mengisi kekurangan guru di sekolah. 

"Ini masih berlanjut, dan ini harus dilanjutkan oleh teman2 di daerah," saran dia.

"Peran bapak ibu jadi penting, khususnya di pendidikan. Agar menjadi Indonesia Bahagia," katanya.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek mengatakan, kebudayaan menjadi hal utama dalam pembangunan kebudayaan nasional. Bahkan bagi dia, harus ada di hulu pembangunan, karena Indonesia adalah negeri dengan dua keanekaragaman. 

Tidak hanya keanekaragaman hayati, tapi juga budaya. Menurut Hilmar, keanekaragaman hayati Indonesia memiliki 47 ekosistem, kita hanya kalah dari kongo dan papua nugini. 

Sementara keanekaragaman budaya Indonesia terdapat 1.100 kebudayaan dengan 640 bahasa.

"Kalau keanekaragaman hayati dan budaya ini ada di sumbu


1 2

Related Post

Post a Comment

Comments 0