Film animasi Jumbo yang sedang viral di Bioskop asli karya anak bangsa. Foto: kosadata
KOSADATA-Sinar matahari mulai meredup di langit Tangerang Selatan, namun wajah dua bocah kelas dua SD itu bersinar lebih terang dari langit senja. Husen dan Djalu, dua sahabat karib dari Jakarta Selatan, tampak tak bisa menyembunyikan semangat baru usai keluar dari salah satu bioskop di kawasan Bintaro, tempat mereka baru saja menonton film animasi Jumbo.
Namun bagi Husen, film itu bukan sekadar tontonan seru untuk mengisi akhir pekan. Film tersebut menyentuh ruang terdalam di hatinya. Sejak ditinggal kedua orang tuanya, Husen tinggal bersama bibinya di rumah sederhana di kawasan Petukangan Selatan.
“Tadi pas Don kehilangan bukunya, aku jadi ingat buku cerita dari ibu. Dulu suka dibacain sebelum tidur,” ujar Husen lirih, sembari memeluk lembaran tiket bioskop yang mulai lusuh karena basah oleh keringat tangan kecilnya.
Djalu, sahabat sekaligus tetangga yang mengajaknya menonton Jumbo, menepuk bahu Husen. “Tapi sekarang Don bisa bikin pertunjukan dongengnya sendiri, kan? Berarti kita juga bisa bikin sesuatu yang keren.”
Tentang Film Jumbo: Imajinasi yang Jadi Pelipur Lara
Jumbo adalah film animasi musikal karya sutradara Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Visinema Pictures. Tayang perdana pada 31 Maret 2025 lalu, film ini langsung mencatatkan sejarah: lebih dari satu juta penonton mengantre hanya dalam tujuh hari.
Ceritanya berpusat pada Don, seorang anak laki-laki penuh imajinasi yang memiliki sebuah buku dongeng warisan orang tuanya. Buku itu menjadi semacam harta karun emosi, pelarian, dan juga sumber semangat. Ia ingin mewujudkan dongeng dalam bentuk pertunjukan panggung, tapi jalan Don penuh tantangan. Mulai dari ejekan teman-temannya hingga kehilangan bukunya karena dicuri oleh Atta, teman sekolahnya yang iri.
Namun dalam kesulitan, Don tak sendiri. Ia mendapat dukungan dari nenek tercinta, Oma, dan sahabat-sahabatnya, Nurman dan Mae. Mereka bertualang ke dunia imajinasi yang penuh warna, dan bertemu Meri, gadis misterius dari dimensi lain yang tengah mencari kedua orang tuanya.
Film ini menyuguhkan visual animasi ciamik dengan narasi emosional yang menyentuh berbagai kalangan usia. Tidak hanya membangun dunia fantasi, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang kehilangan, harapan, dan kekuatan keluarga serta persahabatan.
Pengaruh Film dalam Hidup Seorang Anak
Bagi Husen, kisah Don dan Meri seperti cermin kehidupan. Meri yang kehilangan orang tuanya, dan Don yang berjuang untuk terus bermimpi meski sendirian, memberi semangat baru.
“Aku jadi pengin nulis cerita lagi,” katanya pelan, sambil menggenggam erat tangan Djalu. “Biar aku bisa punya panggung juga suatu hari nanti.”
Film Jumbo membuktikan bahwa animasi bukan sekadar hiburan. Ia bisa menjadi jembatan emosional yang menyentuh batin, terutama bagi anak-anak seperti Husen yang berjuang dalam senyap.
“Waktu Don akhirnya bisa bikin pertunjukannya, aku ngerasa kayak ikut berhasil juga,” ucap Djalu. “Husen pasti bisa, Don aja bisa.”
Dengan pencapaian luar biasa di layar lebar dan dampak emosional yang nyata di kehidupan penontonnya, Jumbo bukan hanya sebuah film—ia adalah pelita kecil di tengah gelap yang diam-diam menyalakan harapan.
Fakta Menarik di Balik Jumbo
Film ini digarap sepenuhnya oleh lebih dari 420 kreator lokal selama lima tahun. Seluruh proses produksi dilakukan di Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu animasi lokal paling ambisius dan membanggakan.
Jumbo mendapatkan rating 8,4 di IMDb per 8 April 2025, berdasarkan lebih dari 600 ulasan dari penonton.
Dalam waktu satu minggu, film ini telah menarik lebih dari 1 juta penonton, menjadikannya salah satu film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa.
Film ini juga dimeriahkan oleh para pengisi suara ternama, seperti :
Prince Poetiray sebagai Don
Den Bagus Satrio Sasono sebagai Don kecil
Yusuf Özkan sebagai Nurman
Graciella Abigail sebagai Mae
Quinn Salman sebagai Meri
Muhammad Adhiyat sebagai Atta
Bunga Citra Lestari sebagai Ibu Don
Ariel “Noah” sebagai Ayah Don
Ratna Riantiarno sebagai Oma
Angga Yunanda sebagai Acil
Cinta Laura Kiehl sebagai Ibu Meri
Ariyo Wahab sebagai Ayah Meri
Kiki Narendra sebagai Pak Rusli
Aci Resti dan Rachel Amanda sebagai panitia pertunjukan
Abel Ibran Lumban Gaol sebagai sahabat Don
Dengan pencapaian luar biasa ini, Jumbo tak hanya menjadi hiburan keluarga yang mengesankan, tetapi juga tonggak baru bagi industri animasi Indonesia. Sebuah bukti bahwa mimpi dan kerja keras anak bangsa mampu menghasilkan karya yang membanggakan dan menginspirasi.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Filosofi Iket Sunda yang Penuh Makna
SENI BUDAYA Mar 03, 2024Melepas Penat di Situ Ciranca Majalengka, Sejuknya Kemurnian Air Pegunungan
DESTINASI Apr 04, 2025Lirik Sholawat Waqtu Sahar, Lengkap dengan Terjemahan
SISI LAIN Jan 29, 2024
Comments 0