Dari Riset Bengkel Jadi CEO Startup, Ini Kisah Anak Muda Lulusan Pertamuda

KOSADATA — PT Pertamina (Persero) terus mendorong lahirnya inovator muda lewat program Pertamuda Seed and Scale, yang tahun ini kembali digelar dalam rangkaian Pertamina Goes to Campus 2025 (PGTC). Program ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide bisnis berkelanjutan yang berdampak luas di sektor energi dan sosial.

Salah satu sosok yang berhasil lahir dari ajang ini adalah Muhammad Hariz Izzuddin. Pendiri startup Aitoma Hayago itu berhasil menjadi Pemenang Pertamuda 2024, berkat inovasi predictive maintenance untuk mendeteksi potensi kerusakan mesin sebelum terjadi. 

Ide yang bermula dari riset kecil di industri manufaktur itu, kini tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah industri besar, setelah mendapatkan pendanaan awal.

“PGTC ini luar biasa. Saya bisa berbagi pengalaman tentang bagaimana proses saya hingga masuk Top 3 Pertamuda dan akhirnya mendapatkan funding,” ujar Hariz dalam keterangannya, Senin, 14 Juli 2025.

Pertamuda sendiri merupakan kompetisi ide bisnis mahasiswa yang mengedepankan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) dan inovasi di sektor energi. Sejak pertama kali digelar, program ini telah melahirkan berbagai startup dengan fokus keberlanjutan.

Vice President Stakeholder Relation & Management Pertamina, Rifky Rahman Yusuf mengatakan, ajang ini telah berjalan lima tahun dan terus memunculkan ide-ide segar dari generasi muda. “Pertamina mendukung penuh generasi muda untuk menumbuhkan ide bisnisnya menjadi teknologi yang berdampak nyata,” ucap Rifky.

Dalam acara Kick-off PGTC 2025, turut hadir sejumlah alumni Top 3 Pertamuda dari berbagai angkatan. Di antaranya, Altaresh CEO TamanSchool, Ashab Alkahfi Founder Chickin Indonesia, Bramantyo Adiyatma CEO SmartPath, dan Hariz Izzuddin.

Ashab Alkahfi menjadi salah satu figur inspiratif yang berhasil membawa startup-nya mendigitalisasi industri peternakan ayam