Muslim Indonesia Darurat Buta Huruf Al-Qur'an

Joeang Elkamali
Jul 20, 2024

Fajar Shiddiq, S.Pd.I, Penulis.

terbesar (hampir 87,2% atau sekitar 229,62 jt berdasarkan data Kemenag RI), ada sekitar 115 juta lebih masyarakat Islam Indonesia belum lancar dan/atau belum bisa membaca Al-Qur'an.

Fenomena rendahnya literasi Al-Qur'an bahkan pernah penulis lihat sendiri ketika menjadi panitia penerimaan santri baru di Pesantren Persis 42 Sukaresik selama tiga tahun berturut-turut. Dalam tes potensi akademik calon santri baru yang datang dari berbagai daerah dan lulusan Madrasah Diniyah, hasil akhir tes dalam baca tulis Alquran calon santri baru selalu ada di peringkat paling rendah.

Realitas rendahnya indeks literasi Al-Qur'an di Indonesia tentu adalah pukulan yang sangat menghantam dada. Miris, ironis, dan sangat memprihatinkan. Entah siapa yg harus disalahkan? Padahal kelompok dakwah berbasis ormas hari ini puluhan mungkin ratusan, pesantren dan Madrasah bertengger banyak. Akan tetapi buta huruf Al-Qur'an justru terjadi sangat dahsyat angkanya.

Fenomena buta huruf Al-Qur'an harus segera dicari solusi dan jalan keluarnya. Jika dibiarkan tidak ada gerakan serius, sistematis, terstruktur, dan terukur, boleh jadi umat Islam Indonesia akan semakin jauh dari sumber utama beragamanya. Belum lagi memang upaya untuk menjauhkan kaum Muslim dari Islam adalah proyek sekularisasi yang sangat masif.

Akan tetapi, siapa yang harus segera mengeksekusi Revitalisasi gerakan literasu Al-Qur'an ini? Tentu dalam hal ini banyak elemen yang harus segera bertindak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, bahkan lembaga dakwah. Berikut beberapa tawaran stragis mudah-mudahan menjadi bahan pertimbangan kaum muslim.

1. Revitalisasi Kurikulum Alquran di Madrasah Diniyah

Lagi-lagi lembaga pendidikan yang harus reaktif terhadap fenomena rendahnya literasi Al-Qur'an. Terlebih, beberapa pengalaman kami ketika tes potensi akademik calon


1 2 3 4

Related Post

Post a Comment

Comments 0