Soal Gas Melon Langka, Pemprov DKI: Ada Pengurangan Kuota untuk Jakarta

Ida Farida
Jan 28, 2025

Masyarakat Jakarta mengalami kelangkaan gas melon. Foto: ist

KOSADATA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merespon kelangkaan gas LPG subsidi atau gas melon yang dialami masyarakat saat ini. Menurutnya, ada pengurangan kuota pasokan LPG subsidi untuk tahun 2025, yang berimbas pada peningkatan permintaan gas melon di Jakarta.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho, menjelaskan bahwa meskipun usulan kuota dari Pemprov DKI kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) semula lebih tinggi 4% dibandingkan tahun 2024, namun kuota LPG Subsidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dari realisasi penyaluran LPG di 2024.

"Usulan kita ke Dirjen Migas sebenarnya lebih besar, sekitar 4% dibandingkan tahun 2024. Namun, kuota LPG subsidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dari realisasi penyaluran LPG subsidi di 2024 (ada pengurangan sekitar 1,6%), ujar Hari Nugroho kepada wartawan, Selasa (28/1/2025).

Menurut Hari, pengurangan kuota ini terjadi karena jumlah kuota LPG subsidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dibandingkan realisasi penyaluran LPG pada tahun 2024. Kuota awal yang disetujui untuk Jakarta pada 2025 adalah 407.555 metrik ton (MT), sedangkan realisasi penyaluran LPG pada 2024 mencapai 414.134 MT.

Menanggapi tingginya permintaan LPG di lapangan, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai langkah untuk memastikan ketersediaan gas melon. Salah satunya adalah penyaluran tambahan pasokan pada tanggal merah, meskipun ada pembatasan dari pemerintah pusat untuk tidak menambah kuota secara langsung.

Pada tanggal 1 Januari 2025, misalnya, Pemprov DKI Jakarta menarik 50% alokasi dari distribusi pada 3 Januari 2025, untuk mengamankan stok.

"Untuk mengamankan pasokan pada tanggal merah, kami menarik pasokan sebesar 233.040 tabung pada 1 Januari lalu," kata Hari Nugroho.

Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus memantau stok di pangkalan dan telah meminta para agen untuk segera menyuplai gas ke wilayah yang stok LPG-nya sudah hampir habis.

Penyaluran Tambahan di 27 dan 29 Januari

Pada tanggal 27 Januari 2025, Pemprov DKI Jakarta menambah alokasi LPG subsidi dengan total 329.040 tabung. Penyaluran ini terdiri dari 218.600 tabung yang ditarik 50% dari pasokan tanggal 15-17 Januari 2025, dan 110.440 tabung tambahan sebesar 24% sebagai fakultatif.

"Untuk mengamankan ketersediaan gas melon, pada tanggal 27 Januari, kami menambah 329.040 tabung untuk disalurkan ke pangkalan-pangkalan di Jakarta," jelas Hari.

Pada 29 Januari 2025, Pemprov DKI Jakarta kembali memberikan penyaluran tambahan sebanyak 244.960 tabung, yang terdiri dari 208.080 tabung yang ditarik 50% dari distribusi pada 22-24 Januari 2025, serta 36.880 tabung tambahan fakultatif sebesar 8%.

Meskipun permintaan LPG subsidi di Jakarta sedang tinggi, hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa hingga saat ini, penyaluran gas melon di Jakarta masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Penyaluran gas melon di Jakarta hingga kini masih terpantau cukup, meskipun permintaan memang meningkat," tambah Hari Nugroho.

Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mengamankan pasokan untuk memastikan warga Jakarta mendapatkan LPG subsidi yang dibutuhkan, meskipun kuota dari pemerintah pusat terbatas.***

Related Post

Post a Comment

Comments 0