Musim libur sekolah alangkah baiknya mengajak anak-anak ke taman. Foto: kosadata
KOSADATA - Musim libur sekolah telah tiba. Sejumlah keluarga merencanakan piknik bersama anak-anak tercinta ke sejumlah destinasi. Namun, ada piknik yang gratis, bermain ke taman.
Salah satu pegiat di Taman yakni Komunitas Ayo Ke Taman intens mengajak warga memanfaatkan taman dengan berbagai kegiatan, mulai dari diskusi, mendongeng, menggambar, olahraga hingga menonton pertunjukan musik.
Selama ini pusat perbelanjaan atau mal menjadi tempat favorit sebagian besar warga Jakarta untuk melepas penat setelah beraktivitas. Padahal, ada banyak tempat di Ibu Kota yang bisa jadikan tempat untuk berekreasi. Salah satunya adalah taman kota. Pemprov DKI Jakarta telah banyak membangun taman kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari berbagai kalangan dan usia.
Taman kota memiliki banyak fungsi. Selain vital untuk ekologis, ruang terbuka hijau juga sebagai tempat interaksi sosial budaya yang sehat bagi masyarakat perkotaan. Pemahaman ini yang ingin ditularkan komunitas Ayo Ke Taman kepada warga Jakarta.
Co-Founder Ayo Ke Taman, Niken Prawestiti menjelaskan, inisiatif pembentukan komunitasnya ini dipicu ketika mengeksplorasi Jakarta sekitar tahun 2014-an. “Jakarta memiliki taman, tapi sayangnya belum banyak diketahui masyarakat sehingga kurang diminati,“ kata Niken belum lama ini.
Padahal, kata Niken, kondisi taman-taman di Jakarta cukup baik, namun relatif sepi pengunjung. Sehingga, pihaknya tergerak mengajak warga untuk memanfaatkan taman dengan beragam kegiatan. Mulai dari diskusi, mendongeng, menggambar, olahraga hingga menonton pertunjukan musik.
“Komunitas Ayo Ke Taman bertujuan mendekatkan warga dengan alam, pepohonan, yang sekaligus menjadi hiburan warga untuk melepas kepenatan rutinitas dan menurunkan stres dengan berkegiatan di ruang terbuka publik kota,” kata Niken.
Dalam melakukan kegiatannya, Ayo Ke Taman menggandeng banyak pihak di antaranya sesama komunitas dan organisasi masyarakat. Kolaborasi dibangun untuk mengajak masyarakat melakukan berbagai jenis kegiatan di taman. Untuk kegiatan di taman, komunitas mendapat dukungan dari Pemprov DKI Jakarta berupa perizinan kegiatan di taman.
Ayo Ke Taman juga menjalankan program Ayo Tanam Pohon Lokal guna melestarikan berbagai jenis pohon lokal yang dekat dengan identitas Jakarta namun sudah jarang ditemui. Di antaranya pohon Menteng, Kemang, Gandaria, Bayur dan Gambir.
“Pada program Ayo Tanam Pohon Lokal, kami kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam penyediaan bibit pohon lokal yang cenderung langka untuk ditanam di ruang publik sebagai edukasi bagi masyarakat,’’ papar Niken seraya menyebut saat ini masih dalam proses perizinan agar pohon lokal tersebut dapat ditanam di taman-taman maupun ruang publik Jakarta.
Menurut Niken, sejauh ini kegiatannya mendapat respon yang baik dari masyarakat. Hanya saja, perlu lebih banyak kegiatan agar lebih banyak warga yang memanfaatkan taman-taman yang ada. Harapannya, masyarakat merasakan pentingnya ruang terbuka publik di kota agar alam dan ruang publik kota tidak terkikis.
Begitu juga dengan program pelestarian keanekaragaman hayati kota berupa Ayo Tanam Pohon Lokal yang disambut antusias masyarakat. Karena banyak warga yang menyadari bahwa wilayah Jakarta berasal dari nama pohon. Untuk itu perlu aksi konkret pelestarian melalui penanaman pohon yang jarang ditemui agar tidak punah.***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0