Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Rasyidi. Foto: ist
KOSADATA - Sekitar dua pekan pagi kita akan memasuki tahun 2024. Dimana pada tahun itu Indonesia akan menggelar pesta demokrasi pemilihan umum presiden dan pemilihan anggota legislatif.
Tidak hanya itu, tepat 25 Desember hari raya Natal bagi ummat Kristiani akan berlangsung. Nah, terkait dua perayaan besar tersebut Natal dan Tahun Baru (Nataru) seperti biasanya permintaan kebutuhan pokok pangan warga akan banyak.
Meningkatnya kebutuhan warga akan sangat berpengaruh terhadap harga, dan untuk terus bisa terjangkau dan terlengkapi Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai upaya dalam menjaga stabilisasi harga pangan menjelang Natal dan tahun baru (Nataru) 2024.
Wakil ketua komisi C DPRD DKI Haji Rasyidi mengharapkan, Pemprov DKI menambah suplai pangan kepada masyarakat termasuk bisa menstabilkan harga agar tetap terus terjangkau.
"Pemprov harus mencari untuk menambah suplai bagi masyarakat. Soal mencari dari mana itu urusan dari pemprov, yang penting semua kebutuhan warga terpenuhi dengan harga yang terjangkau,' kata Haji Rasyidi, saat dihubungi, Sabtu (16/12/2023).
Selain itu lanjut politisi PDI Perjuangan (PDIP) ini Pemprov DKI harus memastikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang pangan, untuk memperhatikan ketersediaan barangnya.
“Saya minta Pemprov mengkoordinir seluruh BUMD pangan untuk memastikan ketersediaan,” jelasnya.
Menurut caleg Dapil Jakarta Timur ini, BUMD bisa menjalin kerja sama dengan daerah pemasok bahan pangan seperti Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah untuk memastikan stok pangan aman jelang Nataru 2023.
"Teman-teman BUMD melakukan kerja sama sehingga hasil pasokan dari sana di kirim ke sini. Suplai harus ditambah karena permintaan masyarakat tinggi" ujarnya..
Selain itu Haji Rasyidi juga mendorong BUMD menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.
“Jadi jangan hanya stok saja yang dijaga, tapi juga harganya harus stabil atau terjangkau bagi masyarakat,” ungkapnya.
Semebtara itu, Kepala Dinas Kepala Dinas Keahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga tertinggi saat ini adalah komoditas hortikultura seperti cabai merah keriting, cabai merah TW dan cabai rawit merah.
Eli menyebut kenaikan harga komoditas hortikultura menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) selain karena terjadi peningkatan kebutuhan, bisa juga terjadi karena turunnya pasokan dari daerah produsen.
Upaya Pemprov DKI Jakarta mengantisipasi lonjakan harga tersebut salah satunya menanam tanaman-tanaman cepat panen, khususnya cabai jauh hari sebelumnya. Langkah ini sesuai arahan Presiden RI dan Instruksi Mendagri.
Eli menjelaskan, DKI Jakarta menargetkan 1 juta bibit cabai harus sudah diserahkan kepada masyarakat. Disusul dukungan CSR dan Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta sebanyak kurang lebih 300.000 bibit cabai yang sudah ditanam.
“Mulai awal tahun 2023 kita melakukan penamaman secara terus menerus. Pohon cabai ketika dipanen tidak langsung habis, tapi masih bisa sampai delapan kali panen. Sebelum habis masanya, masyarakat sudah melakukan penyemaian kembali untuk mengganti tanaman yang sudah tidak optimal produksinya. Alhamdulillah Gerakan Jakarta Menanam untuk Ketahanan Pangan sudah dijalankan oleh masyarakat" ujar Eli, Jumat (8/12).***
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0