JakLingko Jadi Mikrotrans, Heru Budi Meluruskan: Nggak Ada yang Mengubah

KOSADATA - Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meluruskan ramainya perbincangan di media sosial terkait pergantian nama JakLingko dengan Mikrotrans. Menurutnya, tidak ada yang mengubah istilah itu karena kedua istilah itu dua hal yang berbeda.

"Siapa yg mengubah nama Jaklingko? Enggak ada yang mengubah. Saya jg baca berita itu, saya sendiri bingung mau nanya sama siapa. Jaklingko itu sistem pembayaran. Mikrotrans itu transportasinya, mobilnya, mikroletnya. Mikrotrans itu namanya," ujar Heru Budi Hartono kepada wartawan, dikutip Sabtu (29/7/2023).

Heru kemudian mengibaratkan JakLingko sebagai gedung Balai Kota DKI Jakarta yang di dalamnya terdapat beberapa kantor-kantor pemerintah.

"Kalau gedung itu Balai Kota, terus ada Blok G. Pak Heru mau ubah Blok G jadi Balai Kota? Jawaban singkat, JakLingko sistem, sekarang sedang berjalan," ucap Heru.

"Lagi saya ngapain sih mikir-mikirin itu, mending mikir yang lain, orang sudah berjalan baik kok. Mikrotrans kendaraannya, transportasinya," sambungnya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menegaskan sejak awal kehadiran Mikrotrans merupakan bagian dari sistem JakLingko.

Syafrin mengatakan Mikrotrans sejak 2018 menjadi salah satu moda transportasi yang diintegrasikan dengan Transjakarta melalui sistem JakLingko.

Untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum, kata dia, JakLingko mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik sekaligus. Integrasi dilakukan dengan mewujudkan konektivitas moda serta prasarana dan sarana transportasi Jakarta, termasuk Mikrotrans di dalamnya.

Sebelumnya, Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah menyoroti perubahan nama JakLingko menjadi Mikrotrans. Menurutnya, Jak Lingko itu menyimpan arti sejarah. 

“Kampungan….. Jak Lingko itu punya arti, punya sejarah. Diambil dari bahasa Manggarai (Nusa Tenggara Timur). Begini konyolnya kalau.ada PEMIMPIN NORAK,” cuit Giesz dalam akun twitter-nya.***