Weltevreden, Jejak Kolonial di Jantung Jakarta yang Patut Dikunjungi

Admin Kosadata
Dec 31, 2022

Di bagian lantai dua  terdapat kursi kayu yang melingkar dan sebuah organ pipa tua buatan Jonathan Batz pada tahun 1843 yang masih digunakan untuk mengiringi lagu pujian saat kebaktian.

Karena nilai sejarah Gereja Immanuel yang tinggi, maka gereja ini  ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya lewat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 Tahun 1993 tanggal 29 Maret 1993.

Galeri Nasional

Keluar  dari Gereja Immanuel, Anda akan kembali menemukan jejak kota modern Batavia tempo dulu. Disana ada gedung tua bekas asrama putri Belanda. Kini  bangunan ini di fungsikan sebagai Galeri Nasional ( Galnas).

Selain menawarkan bangunan tua dengan arsitektur yang megah,  Galnas menjadi lokasi favorit untuk berburu foto para instagrammers.  Tempat ini tidak hanya dikunjungi para penikmat seni, tapi juga dari kalangan generasi muda. Disana mereka berfoto dengan nuansa klasik.

Gedung Galnas merupakan bangunan tua berusia ratusan tahun. Gedung  berarsitektur kolonial Belanda ini dibangun pada 1817, dengan memanfaatkan material bekas Kasteel Batavia.  Gedung  ini dipergunakan untuk asrama khusus bagi wanita, sebagai usaha pendidikan yang pertama di Hindia Belanda.

Saat ini, Galeri Nasional menyajikan pameran karya seni anak bangsa. Ada dua jenis pameran di museum ini, yaitu pameran tetap dan kontemporer. Untuk pameran tetap karya seni akan ditampilkan seterusnya di Galnas, sedangkan pameran temporer, temanya akan berganti-ganti.

Gereja Katedral

Dari Galeri Nasional, perjalanan  selanjutnya kembali ke arah Taman Lapangan Banteng. Tapi bukan Lapangan Banteng yang dituju,  melainkan Gereja Katedral Jakarta. Lokasinya berada bersebrangan dengan Taman Lapangan Banteng.

Gereja ini memiliki nama resmi Gereja Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga, De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming. Sebelum berdiri megah yang tempatnya sekarang, awal Gereja Katedral berada


1 2 3 4 5
Post a Comment

Comments 0