Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Foto: Humas Pemprov Jabar
KOSADATA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyatakan keprihatinannya atas dugaan kekerasan dan eksploitasi yang dialami para pekerja sirkus yang diduga terkait dengan Taman Safari Indonesia. Ia menyebut kasus ini sebagai tamparan bagi nilai-nilai kemanusiaan dan ketenangan bekerja di Jawa Barat.
“Kami menyampaikan rasa simpati yang tinggi terhadap dugaan penganiayaan dan tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap para pegawai, khususnya pekerja sirkus. Semoga peristiwa ini bisa dituntaskan, baik dari aspek hukum pidana maupun ketenagakerjaan,” kata Dedi dalam keterangannya, Selasa, 22 April 2025.
Menurutnya, Jawa Barat tidak boleh menjadi tempat bagi praktik kekerasan, perampasan hak, dan pelanggaran atas rasa aman. Dedi mengapresiasi langkah para advokat serta Komisi III DPR yang telah membuka ruang klarifikasi atas kasus tersebut.
“Apabila ada dugaan pidana, proses hukumnya harus berjalan. Begitu juga jika ada pelanggaran ketenagakerjaan. Korban harus mendapat pemulihan psikologis dan dapat melanjutkan hidup serta bekerja di tempat yang lebih layak dan manusiawi,” ujar mantan Bupati Purwakarta itu.
Dedi menambahkan bahwa dirinya akan menemui langsung keluarga korban serta manajemen Taman Safari untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Namun, pihak Taman Safari Indonesia membantah keras tudingan adanya praktik penyiksaan terhadap mantan pemain sirkus. Komisaris Taman Safari, Tony Sumampouw, menegaskan bahwa institusinya tidak terlibat dalam kasus tersebut.
“Ini tidak ada kaitannya dengan Taman Safari. Taman Safari kok dibawa-bawa,” kata Tony saat dikonfirmasi wartawan.
Tony juga mempertanyakan alasan
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0