Penulis Merupakan Salahsatu Pegiat Sosial di Kabupaten Tasikmalaya
Teks ayat suci baik yang termaktub dalam Al-quran maupun hadits shohih Nabi, satupun tidak ada yang menganjurkan kita menjadi orang lemah, miskin, atau dhuafa. Sebaliknya, justeru anjuran agama menekankan agar kita peduli terhadap mereka.
Jika kita diuji dengan kelemahan, kemiskinan, dan kepayahan, tetapi jangan sampai kehilangan agama dan kehormatan kemusliman kita. Kita harus terus ikhtiyar maksimal dan sabar dengan ujian itu demi mencapai Maqom syukur di kemudian hari. Demikian juga jika kita dianugerahi kelebihan harta dan takdir kehormatan dengan jabatan, maka keberadaan orang sekeliling yang miskin, lemah dan papa, adalah sejatinya ujian agar kita angkat derajat kemanusiaannya dan kita angkat taraf ekonominya.
Masalah lain di ranah pendidikan misalkan. Ternyata masih ada orang tua yang tidak berani menyekolahkan anaknya karena takut biayanya. Di tengah gelombang beasiswa dan kemudahan sekolah gratis di berbagai jenjang, rupanya upaya semua tangan perlu dikuatkan agar informasi bisa sampai ke warga secara merata, dan berbagai upaya saling menguatkan sangat diperlukan.
Sejatinya, cara kita peduli bisa dengan ragam cara. Dari hal yang sederhana kita bisa memulai dengan memberi makan, menyantuni, memberikan modal bisnis, menjadi orang tua angkat untuk pendidikan, mengayomi dan mendampingi hukum, dan lain-lainnya.
Dari mana kita mengawali sosial? Sesederhana fikiran tadi, kita awali kepeduliaan sosial dari ranah terdekat seperti
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0