Pakar pendidikan vokasi, Farkhan
“Salah satu solusi mengatasi permasalahan mismatch, seharusnya buka/tutup kompetensi keahlian di SMK adalah hal yang wajar terjadi mengikuti dinamika pasar kerja,” jelas Farkhan.
Sementara itu Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek yaitu Kiki Yuliati, mengungkapkan bahwa secara nasional memang ada pengangguran, namun angka itu harus dilihat terlebih dahulu. Kemudian dicek untuk lulusan SMK yang dimaksud tahun berapa.
“Jadi begini, bisa ditanyakan kesana , metode yang mereka lakukan itu seperti apa. Itu lulusan SMK tahun berapa? Silahkan ditanya dulu ke situ, baru kita diskusikan kembali lebih detail,” ujar Kiki.
Kiki mengatakan, bahwa perlu menjadi catatan terkait pengangguran tersebut adalah profil ketersediaan lapangan kerja se-Indonesia. Profil ketersediaan lapangan kerja per tahun di Indonesia memang belum pernah muncul. Padahal sangat penting untuk mengetahui seberapa banyak dan kemudian berapa yang dikhususkan untuk tiap lulusan.
“Misal sekian juta itu terdiri dari sekian ratus ribu untuk lulusan ini. Kalau ada itu saya akan senang banget,” ujarnya.
Pada beberapa tahun terakhir ini, Ditjen Vokasi saling membantu dengan satuan pendidikan vokasi agar mentransformasi pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan kerja. Kerja sama mitra pada dunia usaha dan industri juga harus gencar dilakukan.
Tidak hanya menjadi lokasi magang, namun mitra juga terjun ke sekolah untuk ikut serta bersama menyusun kurikulum dan berinvestasi dalam membuat teaching factory.
Oseng-oseng Madun, Warung Betawi Sederhana, Terkenal se-Jagat Maya
KULINER Feb 25, 2023Sekjen PDIP Kembali Sindir PAN soal Isyarat Dukung Ganjar-Erick
POLITIK Mar 03, 2023Relawan Ganjar Pranowo Berikan Dukungan ke PDIP di Pilpres 2024
POLITIK Mar 09, 2023Tanpa Libatkan Demokrat dan PKS, Nasdem Tetapkan Cak Imin Jadi Cawapres Anies
POLITIK Aug 31, 2023
Comments 0