Lasem, Pesona Klasik Dua Kultur Jawa dan China

Peri Irawan
Aug 26, 2023

Salah satu klenteng di kota Lasem. Foto: ist

KOSADATA - Lasem, sebuah kota kecamatan kecil di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mempunyai sejarah panjang dan catatan penting dan menarik. Meski namanya tak terlalu popular, sebagai sebuah kota kecamatan, denyut perekonomian Lasem nyatanya lebih berkembang dibanding kecamatan lain di kabupaten Rembang.


Memasuki kota Lasem, Anda akan dibuat takjub dengan bangunan tua gaya arsitek Tionghoa bertebaran disisi jalan utama. Apalagi jika terus menyusuri gang atau jalan-jalan kecil ke arah kanan atau kiri jalan Sultan Agung, Untung Suropati atau jalur selatan menuju Jatirogo/Bojonegoro yakni Jalan Eyang Sambu, Anda seolah berada di Cina tempo dulu. Dengan tembok putih setinggi 3-4 meter dan gaya pintu khas Cina menciptakan perkampungan pecinan yang eksotis.


Julukan China Town memang layak disandang kota ini. Hal ini diperkuat dengan keberadaan tiga buah klenteng sebagai bukti eksistensi mereka. Bahkan konon, jejak kedatangan orang-orang Cina di Lasem termasuk gelombang pertama orang-orang Cina masuk bumi Jawa, yakni sekitar abad 14 masehi.
Di salah satu klenteng digambarkan dengan jelas perjuangan warga Cina dan pribumi Lasem yang bersatu padu melawan penjajah Belanda, yang dipimpin oleh 2 tokoh orang Tionghoa dan 1 tokoh orang pribumi yang gugur pada tahun 1700-an.


Uniknya, di kota ini pula Anda juga bisa mendapati komunitas Islam. Ada belasan pondok pesantren bertebaran di kota yang pernah menjadi setting film Ca Bau Kan ini. Sejarah Islam juga cukup mengakar.


Ini bisa dirunut dari kiprah Sunan Bonang yang dipercaya pernah hidup lama sampai wafatnya di Desa Bonang, 3 km arah utara kota Lasem. Di sini terdapat rumah, masjid, makam dan petilasan (semacam


1 2 3

Related Post

Post a Comment

Comments 0